MOTOR Plus-online.com - Galak bahkan brutal, debt collector tagih hutang sampai pakai ancaman dan kekerasan, begini penjelasan kriminolog.
Seperti yang brother tahu, para oknum debt collector sering mengancam ketika berusaha tagih cicilan motor.
Gak cuma itu, debt collector gak segan-segan pakai kekerasan supaya targetnya bisa membayar hutang.
Selain debt collector, rentenir atau peminjam uang juga sering memakai ancaman dan kekerasan.
Melihat fenomena kekerasan dan perampasan motor oleh debt collector yang berujung bentrokan di jalan dibongkar krimonolog.
Guru Besar Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Muhammad Mustofa, memberikan pandangannya.
"Karena pelaku belum ada uang, terus ada kekerasan dari korban. Justru provokatornya yang tadi (korban)," katanya dikutip dari Kompas.com.
Adapun pandangan Mustofa tak lepas dari peristiwa pembacokan yang dialami debt collector di di Gang Sahlan, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (17/1/2022).
Baca Juga: Debt Collector Sangar Langsung Mundur Gak Berani Rampas Motor, Cuma Ditanya Ini
Baca Juga: Para Debt Collector Nangis Guling-guling Hilang Pekerjaan, Aplikasi Penagih Hutang Segera Dihapus