MOTOR Plus-Online.com - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo merasa di atas angin untuk juarai MotoGP 2022.
Fabio Quartararo pun saat ini memang berada di puncak klasemen pembalap MotoGP 2022.
Juara dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo telah mengamankan 172 poin.
Meski begitu, target musim ini nampaknya tidak semulus musim kemarin.
Apalagi Fabio Quartararo harus menjalani penalti atau human pada MotoGP Inggris musim ini.
Fabio Quartararo juga tak merasakan tekanan apa-apameskipun dirinya kini memimpin Kejuaraan Dunia MotoGP 2022.
El Diablo begitu julukan Fabio Quartararo hanya menikmati untuk tampil konsisten.
Rider MotoGP asal Prancis itu merasa bahwa tampaknya tidak perlu jika harus merasa tertekan.
Baca Juga: Tengok Rapor Pembalap Paruh Musim MotoGP 2022, Favorit Kamu Rapornya Bagus Tidak?
Sehingga, pembalap Yamaha pabrikan itu memilih untuk tidak menanggapi hal itu sebagai sebuah tekanan.
“Saya sudah lama tidak merasakan tekanan."
"Saya memenangi juara dunia MotoGP lalu, saya menikmatinya dan Yamaha tidak menekan saya,” terang Fabio Quartararo dilansir Speedweek.
“Saya juga tidak menempatkan diri saya di bawah tekanan. Saya tidak merasa itu perlu.”
Terlepas dari menyebut sebuah tekanan, Fabio Quartararo lebih menyebut itu adalah situasi yang menegangkan.
Terutama ketika sedang melakoni sesi kualifikasi hingga sebelum balapan.
Ia mengaku bahwa hal itu bukanlah sebuah tekanan.
Hanya saja, secara otomatis situasinya menegangkan.
Meskipun begitu, Fabio Quartararo menyebutkan bahwa dirinya mampu mengatasi situasi itu dengan baik.
Baca Juga: Yang Lain Liburan, Fabio Quartararo Sibuk Latihan Fisik Demi Juara Dunia MotoGP 2022
“Tentu saja, ada saat-saat yang lebih menegangkan sebelum balapan atau kualifikasi,” ujarnya menambahkan.
“Tapi saya tidak akan menyebutnya sebagai tekanan, itu hanya situasi yang menegangkan, terutama tepat sebelum start dan kualifikasi.”
“Tapi tekanan adalah sesuatu yang saya hadapi dengan cukup baik tahun ini,” ucapnya.
Tampaknya itu yang membuat Fabio Quartararo lebih tenang menghadapi ketatnya persaingan untuk gelar juara dunia.
Apalagi, Aleix Espargaro, Johann Zarco, hingga Pecco Bagnaia mulai meneror di tengah jeda paruh musim.