MOTOR Plus-online.com - Konsumen pusing, pasalnya Kementrian Perhubungan (Kemenhub) penuhi tuntutan ojek online (ojol) mengenai kenaikan tarif sampai 13 persen.
Sebelumnya, para driver ojol mendesak pemerintah segera menaikkan tarif, terkait dampak kenaikan harga BBM.
Driver ojol mengeluh pendapatannya tergerus akibat BBM Pertalite yang dibelinya naik tinggi dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter.
Setelah melakukan serangkaian rapat, Kemenhub pun akhirnya resmi menaikkan tarif ojol dan mulai berlaku, Sabtu (10/9/2022).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Hendro Sugianto mengatakan pelaksanaan tarif ojol baru berlaku efektif dalam tiga hari ke depan sejak ditetapkan atau 10 September 2022 mendatang.
"Tiga hari aplikator segera menyesuaikan tarif ojol yang baru. Itu untuk kenaikan ojol," kata Hendro, Rabu (7/9/2022).
Hendro menambahkan, kenaikan tarif ojol dilakukan dengan mempertimbangkan kenaikan harga BBM, Upah Minimum Regional (UMR) dan perhitungan jasa lainnya.
"Komponen penghitungan jasa ojol itu ada biaya langsung dan biaya tidak langsung, untuk komponen biaya jasa ojol, ada tiga komponen, yaitu biaya atau pengemudi yaitu kenaikan UMR, asuransi pengemudi, jasa minimal order 4 km, dan kenaikan harga BBM," sambungnya.
Baca Juga: Ramai Video Ojol Protes Enggak Boleh Isi Pertalite 2 Kali Sehari, Pertamina Bilang Begini
Hendro menjelaskan, terdapat perubahan biaya sewa penggunaan aplikasi yang sebelumnya ditetapkan sebesar 20 persen, kini menjadi 15 persen.
"Ada penurunan dari 20 persen menjadi 15 persen biaya sewa aplikasi," ucap Hendro.