MOTOR Plus-online.com - Pembalap road race di ajang Internasional, Fadillah Arbi Aditama terancam dikeluarkan dari sekolah.
Padahal, Arbi Aditama merupakan atlet balap motor yang membawa nama Indonesia di ajang balap Internasional.
Arbi sering absen sekolah karena harus latihan dan mengikuti balapan di kancah internasional.
Sang Ibu, Anggi Putri Anggraeni mengungkapkan, kepala sekolah memberikan tiga pilihan sulit untuk Arbi.
Pertama, Arbi diminta memilih balap atau sekolah. Kedua, mutasi ke sekolah lain. Ketiga, ambil Kejar Paket C.
Anggi menambahkan sejak kali pertama masuk ke SMAN 1 Purworejo, Arbi sudah menjadi pembalap.
Sebagai orang tua, Anggi juga sudah menyampaikan semua kegiatan yang dilakukan Arbi sebagai pembalap ke pihak sekolah sejak awal.
Ketika duduk di Kelas X semua berjalan normal, meski di Semester II tugas semakin banyak dan menumpuk.
Baca Juga: Pembalap Indonesia Fadillah Arbi Aditama Lanjut Balap JuniorGP 2023
Sejak saat itu, ia sebagai wali murid mendapat panggilan, tepatnya 14 Desember 2022 sebelum penerimaaan rapor.
"Dalam kesempatan itu saya dan anak saya sudah meminta maaf dan akan memperbaiki semuanya," ucap Anggi.
"Hingga akhirnya Wakil Kepala Sekolah membuat kesepakatan, Arbi harus menyelesaikan tugas dengan tenggat waktu hingga Maret 2023, berikut membuat surat pernyataan," tambahnya.
Namun semua kesepakatan berubah pada Rabu (6/1/2023).
Arbi dan orangtuanya dipanggil dalam sebuah sidang konferensi kasus dipimpin langsung Kepala Sekolah, serta didampingi Wakil Kepala Sekolah, Wali Kelas, Guru dan BK.
Namun dalam pertemuan itu nyaris diskusi berlangsung satu arah, semua mengikuti keputusan Kepala Sekolah.
Mengetahui mendapatkan pilihan yang sulit, Arbi sempat menangis.
Bahkan pihak keluarga sempat menyampaikan bahwa Arbi tidak melakukan kejahatan atau perbuatan yang merugikan sekolah.
Baca Juga: Pembalap Indonesia Fadillah Arbi Aditama Lanjut Di Red Bull Rookies Cup 2023
Sehingga tidak sepantasnya Arbi mendapatkan sanksi pilihan seperti itu.
"Hingga saat ini kami belum mengambil keputusan apa pun. Masih mencoba memperjuangkan di SMAN 1 Purworejo," sambung Anggi.
Permasalahan dinilai kurang berpihak kepada peserta didik.
Dikhawatirkan apa yang dialami Arbi menjadi preseden buruk di dunia pendidikan dalam penerapan kebijakan di lingkungan sekolah.
Keresahan itu salah satunya dirasakan pegiat otomotif sekaligus Komite SMAN 1 Purworejo, M Hardjanto.
Tokoh yang dikenal dengan Ki Lurah Offroad ini mengaku geram dengan kebijakan sekolah yang menawarkan pilihan kepada Arbi.
Padahal menurutnya Arbi juga tengah berjuang membawa nama harum Indonesia di dunia otomotif.
"Kalau suruh memilih, mengganti kepala sekolah tentu lebih gampang dibandingkan mencari atlet internasional seperti Arbi di Kabupaten Purworejo ini," tegas M Hardjanto.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Arbi Aditama Di JuniorGP Valencia 2022, Ronde Terbaik Musim Ini
Kepala SMAN 1 Purworejo, Nur Aziz menampik kabar jika sekolah berniat mengeluarkan Arbi.
Ia berdalih keputusan sekolah saat ini masih dalam proses dan tetap akan memberi ruang diskusi mencari solusi terbaik.
"Sedang kami bicarakan dan belum ada keputusan. Jadi belum ada kata-kata dikeluarkan," kata Aziz.
Aziz menambahkan, SMAN 1 Purworejo tidak melarang siswa berprestasi di luar akademik.
Namun hal itu perlu dibicarakan bersama agar menguntungkan semua pihak, terlebih sekolah juga memiliki sistem dan standar.
"Suatu saat orang kan memang harus memilih. Arbi saat ini ada di dua dunia (dunia akademik dan dunia balap). Lah saya sebagai guru tahu betul mas Arbi seorang yang berbakat," ujarnya.
"Sementara SMAN 1 juga jangan sampai turun kinerjanya karena kegiatan mas Arbi, karena sekolah kami juga ada standar," jelas Aziz.
Menurutnya, SMAN 1 Purworejo memiliki banyak siswa yang berprestasi di tingkat internasional.
Baca Juga: Jadwal Dan Link Live Streaming JuniorGP Valencia 2022, Fadillah Arbi Aditama Start Posisi Segini
"Tidak hanya Arbi, SMAN 1 Purworejo menjadi satu dari 100 SMA terbaik di Indonesia. Kami pernah di posisi 55 se-Indonesia, dan di tahun 2022 turun di peringkat 86," ungkapnya.
Sementara itu Ayah Arbi, Robby Yudha Kurniawan menambahkan, pembalap itu dilihat dari progresnya, jika progresnya bagus maka akan tetap dipakai.
"Arbi rencana akan berangkat lagi ke Eropa (Spanyol) akhir Februari 2023, bergabung dengan tim Astra Honda dan akan berlaga di Red Bull Rookies Cup 2023," sebut Robby.
Selain berlaga di ajang FIM JuniorGP kelas Moto3, Arbi juga akan kembali turun di ajang Red Bull Rookies Cup 2023.
Arbi Lahir di Purworejo 14 Juni 2005. Arbi mulai berlatih balap pada tahun 2017 tepat di usia 12 tahun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pebalap Internasional Arbi Aditama Terancam Putus Sekolah, Kepsek: Kami Ada Standar"