MOTOR Plus-online.com - Bukan cuma Indonesia saja, Pakistan juga menaikkan harga BBM sampai 35 Rupee atau sekitar Rp 2 ribu.
Kementerian keuangan Pakistan resmi mengumumkan kenaikan harga BBM jenis bensin dan solar, pada Minggu (29/1/2023).
Hal ini dikarenakan anjloknya nilai mata uang negara itu.
Dikutip dari Reuters, keputusan itu diambil beberapa hari sebelum perwakilan Dana Moneter Internasional (IMF) mengunjungi Pakistan pada akhir bulan ini untuk membahas tinjauan kesembilan yang terhenti dari program pendanaan negara saat ini.
Beberapa pekan lalu, rupee Pakistan kehilangan hampir 12 persen nilainya setelah penghapusan batasan harga yang diberlakukan oleh pemerintah, tetapi ditentang oleh IMF.
Menteri keuangan Pakistan, Ishaq Dar berharap keputusan tersebut dapat meredakan spekulasi di media sosial tentang kenaikan harga yang lebih tinggi atau persediaan bensin akan habis.
Dia mengatakan, kenaikan itu direkomendasikan oleh otoritas minyak dan gas karena biaya pembelian energi yang lebih tinggi di pasar global.
"Kita harus memperhitungkan kenaikan harga minyak internasional dan devaluasi rupee," kata Ishaq.
Baca Juga: Update Harga Vivo Februari 2023, Harga BBM Setara Pertamax Naik
"Kenaikan ini dilakukan segera atas rekomendasi otoritas regulasi minyak dan gas yang mengatakan ada laporan kelangkaan dan penimbunan bahan bakar untuk mengantisipasi kenaikan harga," sambungnya.
"Oleh karena itu, kenaikan harga dilakukan segera untuk memerangi ini," ujar Ishaq.
Sehari sebelum kenaikan harga BBM, dilaporkan terjadi antrean panjang di beberapa SPBU karena adanya isu bahwa harga BBM akan segera naik.
Terlepas dari itu, Pakistan saat ini berada di tengah krisis neraca pembayaran dan anjloknya nilai rupee Pakistan akan mendongkrak harga barang-barang impor.
Energi merupakan bagian besar dari tagihan impor Pakistan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pakistan Naikkan Harga BBM karena Devaluasi Mata Uang Rupee