MOTOR Plus-online.com - Mobil Toyota Fortuner yang terlibat tabrakan dengan motor di Rawamangun diamankan Unit Laka Polres Jakarta Timur.
Berdasarkan informasi yang didapat MOTORPlus-online.com ternyata mobil Toyota Fortuner diamankan untuk penyidikan.
Mobil Toyota Fortuner terlibat kecelakaan dengan pemotor terjadi pada hari Senin (6/02) sore kemarin.
"Untuk urusan kecelakaannya sebenarnya sudah damai secara kekeluargaan antara pihak pemilik mobil dan pemotor" ujar AKP H. Ediyono Kanit Laka Polres Jakarta Timur.
"Kejadian kecelakaannya sendiri terjadi di perempatan lampu merah Arion, Rawamangun, Jakarta Timur" terang Ediyono saat berjumpa MOTORPlus-online.com pada hari Rabu (8/02).
"Tepatnya terjadi kecelakaan sekitar pukul 17:00" imbuhnya.
"Setelah petugas kami dapat laporan kecelakaan dari masyarakat langsung meluncur ke lokasi" ungkapnya.
"Karena dapat laporannya sekitar pukul 18:00 maka di TKP sudah tidak kendaraan yang terlibat maupun korban" tutur Ediyono.
Baca Juga: Toyota Fortuner Yang Tabrak Pemotor Di Rawamangun Bukan Mobil Dinas Polisi, Pakai Pelat Nomor Palsu?
Baca Juga: Anak Anggota Polisi Tabrak Pemotor di Rawamangun, Mobil Dinas Jadi Sorotan
"Petugas kami langsung melacak hingga mendapati korban sudah dibawa ke RS Persahabat" bebernya.
"Jadi setelah kejadian kecelakaan pengemudi Toyota Fortuner dengan korban pemotor dan keluarganya sudah melakukan upaya damai secara kekeluargaan" jelasnya.
"Tapi besok paginya Selasa (7/02) jadi viral karena tersebar video mobil Toyota Fortuner berusaha kabur" terang Ediyono.
Dalam video yang beredar di sosial media terlihat mobil Toyota Fortuner menggunakan pelat nomer Polisi alias mobil dinas Polisi.
Sehingga ini membuat kejadian kecelakaan menjadi viral dianggap yang terlibat kecelakaan adalah mobil Polisi dan berusaha kabur.
"Saat ini mobil Toyota Fortuner diamankan di kantor kami demi penyelidikan lebih lanjut dengan pihak terkait" ungkap Ediyono.
"Saat mobil kami amankan kondisinya adalah menggunakan pelat nomer biasa dan tidak ada tunggakan pajak" tuturnya.
"Untuk masalah menggunakan nomer dinas Polisi bukan wewenang saya, saat ini masih dalam penyidikan pihak terkait" tutup Ediyono.