MOTOR Plus-online.com - Bea cukai sedang jadi sorotan masyarakat karena para pegawainya pamer kekayaan dan pelayanan tidak maksimal.
Presiden dibikin geram akhirnya bea cukai dibekukan selama 12 tahun akibat main pungli ke pengusaha Jepang di Indonesia.
Ternyata sejak zaman Orde Baru, Bea Cukai tenar sebagai sarangnya pungli atau pungutan liar.
Saking akutnya korupsi di instansi itu, Presiden Soeharto sempat membekukan Bea Cukai.
Ribuan pegawai Bea Cukai dirumahkan sementara dan wewenang dalam pengawasan keluar masuk barang dari luar negeri juga dipreteli.
Sebenarnya Soeharto gerah maraknya pungli di Bea Cukai sejak awal menjabat sebagai Presiden RI
Pada 6 Juni 1968, Menteri Keuangan dijabat oleh Ali Wardhana, terjadi banyak penyelewengan dan korupsi di direktorat yang berkantor pusat di Rawamangun, Jakarta Timur itu.
Berbagai pungutan liar terjadi di bea cukai hingga dapat sebutan denda damai, membuat geramnya Presiden Soeharto mencapai puncak pada awal 1980-an.
Saat itu, Menteri Keuangan telah beralih ke Radius Prawiro, saat melantik Bambang Soejarto sebagai Dirjen Bea Cukai, ia menekankan bahwa praktik pungli dan penyelundupan akan diperangi hingga ke akar-akarnya.
Apa mau dikata, penyelewengan dan penyelundupan Bea dan Cukai belum lenyap.