Find Us On Social Media :

Kolaborasi Planet Ban dan CarbonEthics, Ratusan Limbah Ban Motor Cegah Abrasi di Karawang

By Ardhana Adwitiya, Kamis, 19 Oktober 2023 | 18:15 WIB
Proses pemindahan limbah ban motor bekas yang akan diolah menjadi alat pemecah ombak (APO) oleh Planet Ban dan CarbonEthics di pantai Dusun Bungin, Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang (16/10/2023). (Sony/Planet Ban)

MOTOR Plus-online.com - Planet Ban bersama CarbonEthics memasang ratusan limbah ban motor bekas untuk dijadikan Alat Pemecah Ombak (APO) di Karawang, Jawa Barat.

Adapun lokasi yang dipilih, sepanjang garis pantai Dusun Bungin, Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang.

Limbah ban motor jadi APO bertujuan untuk mencegah potensi pencemaran lingkungan akibat limbah yang dihasilkan dari ban bekas konsumen yang sudah tidak digunakan.

Sebagai langkah awal kerja sama ini, kedua pihak memproses lebih dari lima ratus limbah ban motor bekas yang akan menjadi APO yang membentang sepanjang 150 meter di sepanjang garis pantai Dusun Bungin.

CEO Planet Ban, Andi Harjoko menjelaskan, Planet Ban memiliki visi untuk menggunakan inovasi sebagai landasan utama dalam membangun bisnis yang berkelanjutan.

"Planet Ban terus berupaya menjadi pemimpin dalam penyediaan produk dan layanan berkelanjutan bagi para pengendara sepeda motor di Indonesia," ujar Andi dikutip dari rilis yang diterima MOTOR Plus-online, Senin (16/10/2023).

"Seiring pertumbuhannya, Planet Ban terus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan mengurangi dampak negatif terhadap planet kita," sambungnya.

"Tak hanya mengurangi jumlah limbah ban yang akan berakhir di tempat pembuangan akhir, kolaborasi bersama CarbonEthics ini dapat mengendalikan abrasi dan melindungi pemukiman masyarakat dari gelombang laut," jelas dia.

Baca Juga: Jangan Kaget Planet Ban Tidak Terima Tambal Ban Motor, Simak Faktanya

Sementara itu, Agung Bimo Listyanu selaku CEO CarbonEthics, memberi apresiasi terhadap Planet Ban atas kontribusi dan dukungan yang diberikan terhadap upaya perbaikan kondisi pesisir di Indonesia.

"Masalah abrasi saat ini telah menjadi sangat serius bagi kelangsungan hidup masyarakat pesisir di sejumlah daerah di Indonesia," ujar Agung.

"Dengan memanfaatkan limbah ban bekas dari Planet Ban, diperkirakan inisiatif ini berpotensi meningkatkan taraf hidup 5% dari populasi masyarakat Desa Tanjung Pakis yang terdampak abrasi pada 2026," tambah dia.

"Hal ini dihitung dari potensi restorasi lahan hingga 10 hektar dan konservasi 40,000 pohon mangrove dari gelombang tinggi," lanjutnya.

"Diharapkan bahwa solusi Planet Ban dapat memotivasi sektor lain untuk mengadopsi pendekatan kreatif dalam mengatasi masalah lingkungan dan menciptakan ekosistem berkelanjutan," tutup Agung.

Alat pemecah ombak yang diolah dari limbah ban bekas sebagai bentuk kolaborasi Planet Ban dengan CarbonEthics. (Sony/Planet Ban)

Sebelumnya, Planet Ban telah mendorong pelanggan untuk meninggalkan ban bekas saat membeli ban baru di toko guna mengurangi dampak negatif dari limbah.

Melalui kerjasama dengan pihak ketiga, ban bekas akan diolah ulang menjadi produk yang berguna. 

Selain itu, Planet Ban bekerja sama dengan produsen ban resmi untuk menerapkan kebijakan tanpa plastik dalam penjualan ban di lebih dari seribu outlet Planet Ban.

Hal itu sebagai bagian dari dukungan terhadap program pemerintah dalam mengurangi limbah plastik.