MOTOR Plus-Online.com - Beredar video balapan yang dikabarkan berada di daerah Banten mengalami insiden yang mengerikan.
Video tersebut menggambarkan tabrakan antar kedua pembalap yang berbeda arah dan sama-sama dalam kecepatan tinggi.
Kok bisa beda arah?
Jadi balapan ini digelar di sirkuit non-permanen yang dibuat sedemikian rupa untuk bisa menambah panjang layout sirkuit.
Dari satu jalan raya, dipisah menjadi dua jalur, sehingga bisa menambah total panjang sirkuit non-permanen atau pasar senggol itu.
Hanya saja pemisah jalan menggunakan ban-ban bekas yang dibariskan sedemikian rupa, bukan menggunakan pembatas yang proper.
Alhasil saat ada tabrakan, pembalap tersebut terpental ke jalur seberangnya, sehingga menimbulkan kecelakaan yang parah.
"Tidak boleh pemisah jalan menggunakan ban saja, harus ada pembatas, itu pun untuk membatasi jarak dengan penonton bukan pemisah trek," tutur Eddy Saputra, Deputi Olahraga Sepeda Motor IMI Pusat.
"Sirkuit non-permanen boleh digunakan untuk event yang tidak berstatus Kejurnas atau Kejurda, tapi dengan syarat lokasi," lanjutnya saat dihubungi M+.
Baca Juga: Event Road Race LFN HP969 Mulai di Purwokerto, Hadiah Utamanya Sepertiga Juara Dunia WSBK