MOTOR Plus-Online.com - Keberadaan oli palsu kembali meresahkan karena peredarannya semakin meluas.
Baik itu di toko atau bengkel, juga ada di toko online atau e-commerce, keberadaan oli palsu masih merajalela.
Ciri awalnya adalah dengan tawaran harga murah yang menjadi daya tarik memikat calon pembeli.
Padahal dampak dari penggunaan oli palsu itu bisa membuat mesin motor menjadi bermasalah.
"Oli palsu itu kan bukan semena-mena oli bekas, tapi sudah ada proses filterisasi," ujar Bayu Kurniawan, Head of Marketing and Communication Motul Indonesia.
"Tapi karena sudah bekas pakai, walau sudah bersih, pasti kemampuan untuk melumasinya akan berkurang," lanjutnya.
"Jadi kalau dipakai kerja keras seperti oli baru yang asli, misalnya di jarak 2000 atau 3000 km, pasti oli palsu ini di 200 km sudah jelek," Bayu menjelaskan.
"Kalau oli sudah jelek, pasti akan merusak mesin bisa-bisa malah membuat kerusakan lebih jauh," timpalnya.
Salah satu ciri penggunaan oli palsu adalah mesin yang cepat overheat, jika terlalu sering tentu akan membuat piston menjadi gosong.
Baca Juga: Awas Oli Palsu Merek Terkenal dan Mahal Beredar Begini Ciri-Cirinya Agar Tidak Tertipu
Juga stang piston yang rusak, sehingga bisa menimbulkan kerugian yang cukup parah untuk penggunanya.
Dari mulai piston, stang piston, ring piston, klep, rocker arm, noken as pasti akan diganti semua.
Biaya penggantiannya bisa sekitar Rp 2 juta sampai 3 juta tergantung kerusakan yang diakibatkan dari penggunaan oli palsu.
Baca Juga: Aspelindo Usul Pengepul Oli Bekas Diberi Izin Usaha Biar Oli Palsu Enggak Merajalela