Find Us On Social Media :

Arti Logo R di Busi NGK Bukan Racing Dan Kenapa Khusus Untuk Motor Injeksi

By Reyhan Firdaus, Senin, 1 April 2024 | 20:00 WIB
Logo R di busi NGK bukan menunjukan tipe Racing (NGK)

MOTOR Plus-online.com - Busi racing atau balap jadi buruan karena dianggap menambah tenaga motor.

Nah, yang menarik adalah salah kaprah soal memilih busi racing seperti merek NGK.

Banyak yang mengira, logo R di bagian resistor busi NGK menandakan tipe racing.

Mengingat busi racing NGK seperti tipe R0373A-9, memiliki logo R di resistor keramiknya.

Padahal, pihak NGK menjelaskan kalau logo R di busi tidak berarti Racing atau balap.

"R di busi NGK, artinya bukan Racing melainkan Resistor," jelas Diko Oktaviano, Technical Support PT Nittera Mobility Indonesia, produsen busi NGK.

NGK memasang logo R atau Resistor, sebagai penanda busi untuk mesin motor injeksi.

"Fungsi utama resistor ini untuk mencegah terjadinya lonjakan gelombang elektromagnetik pada busi," ujar Diko.

"Jadi tidak ada noise listrik, agar tidak mengacaukan ECU pada motor injeksi," lanjutnya.

Makanya, logo R ini ada di busi NGK populer seperti MR9C-9N yang dipakai Honda BeAT.

Baca Juga: Busi Racing Tidak Disarankan Buat Motor Harian, NGK Bocorkan Pilih Tipe Ini Saja

Meski dilengkapi Resistor, busi NGK untuk motor injeksi tetap memiliki resistan, biasanya 5 kiloohm.

Ini dibutuhkan agar sesuai spesifikasi mesin injeksi, meski tetap diminimalisir noise listriknya.

"Jadi kalau muncul noise itu pembacaan sensor injeksinya menjadi terganggu," tambah Diko.

Lantas, bagaimana kalau pemilik motor mesin karburator, memakai busi NGK injeksi dengan logo R?

Sebenarnya tidak masalah, karena selain resistor, busi motor injeksi dan karburator sama persis.

Busi Honda BeAT beda-beda setiap modelnya (Honda Cengkareng)

Karena menurut Diko, masalah yang sering ditemui dalam pemilihan busi adalah tipe dan ukuran.

Contohnya pemilik Honda Vario, mestinya pakai busi CR6 malah pakai C6 untuk Karisma.

Sedangkan ukuran busi yaitu panjangnya, kalau salah ukuran bisa merusak mesin.

"Bisa membuat motor gagal pembakaran, bisa jebol klep," kata Diko.

Baiknya, konsultasi dulu soal pemilihan busi, salah satunya mengecek buku manual agar sesuai spek motor.