MOTOR Plus-online.com - Pemilik bengkel Orang Asli Papua (OAP) mengeluh susahnya mendapat surat izin usaha.
Adalah Yulianus Doo, pemilik bengkel motor di Kabupaten Nabire, Papua Tengah.
“Kami banyak anak muda Papua memiliki keinginan untuk membuka usaha, namun modal usaha dan surat perizinan usaha menjadi kendala utama," kata Yulianus dikutip dari Tribun-Papua.com, Sabtu (20/4/2024).
“Terutama, surat perjanjian usaha sangat susah untuk urus," sambung pemilik bengkel yang berlokasi di Jalan RE Marthadinata, Nabire.
"etika saya pergi urus surat perizinan di kantor Koperasi, saya disuruh bayar Rp 6 juta," tambahnya.
"Namun, modal untuk melengkapi alat-alat di bengkel saja tidak ada, bagaimana saya membayar sebanyak itu," keluhnya.
Yulianus mengaku, bengkel motor miliknya sudah buka sejak 2018 lalu.
Bengkel tersebut diberi nama Bengkel Papua Pradise.
Baca Juga: Pemilik Bengkel Cuan Oli Bekas Laku Dijual Rp 500 Ribu Pertamina Ungkap Faktanya
Tiga tahun berjalan (2028-2021), Yulianus mempercayakan bengkelnya dikelola oleh montir yang berasal dari Jawa dengan sistem gaji bulanan.