Find Us On Social Media :

Kata Pertamina Pembatasan Pertalite Sudah Dimulai di SPBU Ini Diganti BBM Baru Dipertanyakan Konsumen

By Aong, Selasa, 23 April 2024 | 08:22 WIB
Pembatasan Pertalite. Sudah tidak ada lagi tulisan Pertalite di SPBU Pertamina ini (Rudy Hansen/Gridoto)

MOTOR Plus-onine.com - Sebelumnya ditulis mengenai pom bensin di Jakarta Barat yang sudah tidak menjual lagi bensin subsidi.

Kata Pertamina pembatasan Pertalite sudah dimulai di SPBU ini diganti BBM baru dipertanyakan konsumen kenapa begitu.

Seperti diketahui di SPBU di Jakarta Barat telah menghapus tulisan Pertalite di plang depannya.

Terlihat pula dispenser Pertalite sudah tidak ada, yang terlihat Pertamax, Pertamax Green dan Pertamax Turbo.

Mengenai ini jadi pertanyaan apakah berhubungan dengan pembatasan Pertalite telah ditulis di artikel ini.

Ketika diklarifikasi Gridoto.com, Irto Gintings, Corporate Secretary, PT Pertamina Patra Niaga beri penjelasan.

Katanya hingga saat ini Pertamina masih menjual bensin Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) yakni Pertalite. 

"Kami masih menjualnya," ungkap Irto saat dihubungi Gridoto kemarin.

Baca Juga: Naik Ferrari Bule Asal India Bikin Heboh Beli Pertalite di Kios Bensin Eceran Ditawari Pertamax Ditolak

Baca Juga: Setelah Pertalite Dibatasi Masyarakat Tidak Bisa Bebas Lagi Beli Gas Elpiji 3 Kg Harus Bawa KTP

Irto menambahkan, di beberapa SPBU memang ada yang hanya menjual Jenis Bahan Bakar Umum (JBU) yakni BBM yang non-subsidi. 

"Terkait informasi SPBU yang tidak menjual Pertalite akan kami cek ya" tutupnya 

Adapun lokasi, SPBU Pertamina 34.116.08 yang tak lagi menjual Pertalite tersebut di daerah Pos Pengumben, Jakarta Barat. 

Sejumlah konsumen menanyakan ke petugas kenapa Pertalite tak lagi dijual di SPBU 34.116.08 ini.

"Kami sudah dua pekan tidak jual Pertalite lagi. Gantinya Pertamax Green dengan harga Rp 13.900/liter," ucap petugas SPBU yang sedang berjaga.

Pertamax Green punya RON 95 seperti Pertamax Plus yang pernah ada sebelumnya.

Pertamax Green dibuat dari campuran bahan baku 'hijau' alias terbarukan, yaitu bioetanol yang diolah dari tebu sebanyak lima persen.

Dengan RON lebih tinggi, tidak heran harga Pertamax Green lebih mahal dibanding Pertamax RON 92.