Find Us On Social Media :

Resmi Pertalite Tak Dijual Lagi di Sejumlah SPBU Pihak Pertamina Beri Penjelasan

By Aong, Kamis, 9 Mei 2024 | 17:43 WIB
SPBU Pertamina 34.116.08 di daerah Pos Pengumben, Jakarta Barat tak menjual lagi Pertalite Kamis 18 April 2024 (Rudi Hansen Gridoto)

MOTOR Plus-online.com - BBM subsidi menghilang dari pom bensin milik pelat merah.

Resmi Pertalite tak dijual lagi di sejumlah SPBU pihak Pertamina beri penjelasan agar diketahui masyarakat. 

Pemerintah dikabarkan sedang merevisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Revisi Perpres No.191/2014 ini nantinya akan mengatur pembatasan pembelian Pertalite.

Tak sedikit yang mengaitkan hilangnya Pertalite dengan rencana pemerintah membatasi penjualan BBM subsdi.

Walau demikian, sebagian besar SPBU Pertamina masih melayani pembelian Pertalite.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting memberi penjelasan terkait hal ini.

"Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," tegas Irto dalam siaran resmi, Rabu (7/5/2024).

Baca Juga: Berlaku Agustus 5 Jenis Kendaraan Dilarang Isi BBM Pertalite Full Tank, Cek Apakah Anda Termasuk

Baca Juga: Pertalite Segera Dibatasi Berlaku Nasional, Pertamina Bilang Masyarakat Jangan Khawatir

Katanya sesuai Kepmen ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022, Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP).

Sehingga perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah.

Irto menambahkan, Pertamina Patra Niaga selaku pihak yang menjalankan penugasan penyaluran BBM subsidi, berkomitmen untuk tetap mengikuti dan menjalankan semua kebijakan yang ditetapkan Pemerintah.

"Prinsipnya kami akan ikuti dan jalankan semua kebijakan Pemerintah," tutur Irto.

Tercatat hingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional adalah sebanyak 9,9 juta Kiloliter (KL).

Sementara total Kuota Pertalite tahun 2024 yang telah ditetapkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) adalah sebesar 31,7 juta KL.

Sebagai tambahan, Irto menambahkan bahwa pihaknya juga telah mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat.

“Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi," tambah pria ramah tersebut.

"Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di gridoto.com dengan judul "Hilang di Beberapa SPBU, Pertamina Bantah Stop Jual Pertalite".