Find Us On Social Media :

Fakta Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Diduga Kesal Tak Dibelikan Motor, Polisi Panggil Psikolog

By Ardhana Adwitiya, Rabu, 15 Mei 2024 | 08:04 WIB
Kasus anak bunuh ibu gara-gara tak dibelikan motor, pelaku bernama Rahmat (26) dan korban Inas (45). (Kolase TribunJabar.id)

MOTOR Plus-online.com - Bikin kaget kasus pembunuhan terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.

Tambah parah karena kasus ini melibatkan anak dan ibu kandung.

Yup, seorang anak bunuh ibu kandung di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi.

Pelaku bernama Rahmat (26), sementara korban alias sang ibu bernama Inas (45).

Inas meninggal dunia setelah ditusuk Rahmat menggunakan garpu tanah.

Mengutip TribunJabar.id, Rahmat tega menghabisi nyawa ibunya pada Senin (13/5/2024) sekitar jam 17.30 WIB.

Namun warga baru menemukan jasad Inas pada Selasa (14/5/2024) jam 04.15 WIB.

Pahrudin menjadi orang pertama yang mendapatkan informasi Rahmat membunuh ibunya sendiri.

Baca Juga: Geger Anak Vespa Ekstrem Saling Bunuh di Jambi 2 Orang Tewas Pelaku Kabur ke Jawa 

Ia mengatakan, sekira jam 04.00 WIB pagi Rahmat datang ke rumahnya memberikan uang Rp 330.000.

Pelaku tiba-tiba minta untuk dibunuh dengan mengaku telah menghabisi nyawa Inas.

"Dia bawa uang ke rumah, katanya gini, 'a tolong bunuh saya, saya udah membunuh Ibu saya,' gitu ke saya, itu doang," ujar Pahrudin.

Kaget dengar permintaan pelaku, Parudin langsung mendatangi ketua RT setempat dan mengumpulkan warga.

"Jadi memang pelaku datang ke saya dulu, udah ke saya, saya lapor ke warga lain, saya minta tolong, udah ke situ saya ke pak RT, baru ke keluarganya, saya kurang tahu (kronologinya)," ucap dia.

Warga yang menemukan Inas meninggal dunia bersimbah darah lantas melaporkan ke polisi.

Pelaku saat itu nampak terlihat seperti orang kebingungan dan terlihat pasrah saat diamankan polisi.

Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri mengatakan, pelaku mengaku marah terhadap ibunya hingga melakukan pembunuhan.

Anak yang bunuh ibunya di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (TribunJabar.id/M RIZAL JALALUDIN)

Baca Juga: Hukuman Ferdy Sambo Diganti Seumur Hidup, Pernah Bongkar Kasus Curanmor dan Ungkap Kunci Rahasia Maling Motor

"Informasi awal dari masyarakat bahwa yang bersangkutan telah dibunuh oleh anak kandungnya sendiri," kata Ali Jupri, Selasa.

"Sementara kami masih mendalami motif daripada pelaku, pengakuan sementara pelaku merasa kesal terhadap ibunya," tambahnya.

Setelah menghabisi nyawa ibunya, pelaku tak lantas kabur.

Rahmat justru tidur di rumah dengan kondisi badan dan pakaiannya terdapat bercak darah sang ibu.

"Korban itu setelah bunuh ibunya tidur dulu di kamarnya, karena kamarnya bersebelahan," sambung dia.

"Korban tidur, setelah tidur pagi hari korban terbangun langsung ke rumah tetangga dengan membawa uang kurang lebih 300 ribu," lanjutnya.

Ali Jupri menjelaskan, korban menderita luka tusuk di dada, muka, leher dan kepala, gigi korban pun ditemukan patah.

"Korban dibawa ke rumah sakit RSUD R Syamsudin SH untuk dilakukan otopsi," jelasnya.

Baca Juga: BREAKING NEWS Tabrak Pemotor Honda PCX di Cakung Sampai Mati Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan 

Di TKP, polisi mengamankan barang bukti satu garpu tanah yang ditemukan di dapur rumah.

Soal keinginan pelaku yang tidak dikabulkan ibunya untuk membeli motor, Ali Jupri menyebut, hal itu merupakan pengakuan lama.

Terkait motif kejadian saat ini, polisi masih melakukan pendalaman.

"Itu semua pengakuan lama, kita udah tanya ke keluarga, warga sekitar, tidak ada," kata Ali Jupri.

"Cuman tadi dari pelaku sendiri kita tanya ya marah aja sih sama ibunya, cuma kita masih dalami," lanjutnya.

"kita dalami apa penyebab kemarahan daripada tersangka, cuman kalau masalah motor enggak ada, itu tidak ada," tambahnya. 

Ali Jupri mengatakan, pihaknya akan melibatkan psikolog untuk mengetahui kondisi mental pelaku.

Pelaku terlihat seperti orang linglung saat diinterograsi oleh warga dan kepolisian.

"Sementara dia menyesali perbuatannya, kita tanya apa menyesal? dia diam, kelihatan pelaku sendiri ada keterlambatan dalam berpikir, tapi masih kita dalami dan kita akan panggil psikolog juga untuk mengetahui kondisi pelaku sebenarnya," ucap dia.

"Sementara pelaku masih bisa ditanya, berarti kan masih dalam keadaan bisa berkomunikasi dan baik," pungkas Ali Jupri.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul KRONOLOGI Pria di Kalibunder, Sukabumi, Habisi Nyawa Ibu Kandung, Sempat Tidur Setelah Membunuh