Find Us On Social Media :

Pertalite Langka Harga Sampai Rp 20 Ribuan di Daerah Ini, Pemkab Bongkar Penyebabnya

By Galih Setiadi, Jumat, 17 Mei 2024 | 13:05 WIB
Foto ilustrasi kios pengecer Pertalite. (TribunBatam.id/Novenri Simanjuntak)

MOTOR Plus-Online.com - Ternyata, enggak semua daerah merasakan lancarnya pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.

Pertalite langka harga sampai Rp 20 ribuan di daerah ini, pihak pemkab ungkap penyebabnya.

Kejadian tersebut dikeluhkan sejumlah warga di Kecamatan Siantan, termasuk Tarempa, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.

Pedagang bensin eceran yang biasa menjual bensin dengan nilai oktan 90 itu, kini tak menjualnya lagi.

Padahal, seminggu sebelumya juga sempat hilang namun mulai ada lagi di hari Senin lalu, namun peredarannya kini mendadak hilang.

Untuk pengisian BBM jenis Pertalite pada kendaraan bermotor, masih menggunakan cara manual dengan botol eceran.

Ketika langka, harganya bisa melambung di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dengan besaran Rp 20 ribuan.

Sarti, salah satu warga Tarempa merasa aneh dengan keadaan tersebut.

Baca Juga: Lebih Bagus Pertalite daripada Pertamax Terbukti Setelah Bongkar Mesin oleh Mekanik Terungkap Sebabnya

Baca Juga: Kembali Suzuki Thunder Penimbun Pertalite Terbakar, Pemilik Motor Kabur Takut Diciduk

"Aneh minyak baru saja dijual Senin kemarin dan udah dua hari ini tiba-tiba gak ada lagi yang jual kayak ditelan bumi minyak ini," ujarnya dikutip dari TribunBatam.id.

Ia mengaku sudah dua hari mencari keberadaan bensin jenis Pertalite dengan menanyakan teman-temannya hingga meninjau ke penjual eceran, namun nihil.

"Gak tahu lagi lah mau kayak mana ini, padahal setumiap hari kerja atau mau ada keperluan kendaraan ini perlu minyak, bisa-bisa numpang motor kawan yang ada minyak lah," cetusnya.

Warga Tarempa lainnya, Juntak bilang tidak jarang masyarakat kerap menampung BBM di rumah.

Pemerintah daerah sepatutnya turun meninjau ke lapangan dan mengawasi pengisian minyak kendaraan bermotor milik warga.

"Kalau tak salah sebelumnya ada surat imbauan yang dikeluarkan oleh DKUMPP kepada pihak penjual eceran minyak gak boleh kasih pembeli bawa minyak botolan ke rumah, nah ini harusnya diterapkan lagi biar gak terjadi panic buying dan penyaluran minyak bisa efektif," jelasnya.

Langkanya BBM pertalie di Siantan Tarempa, karena salah satu kapal sub penyalur mengalami perbaikan.

Masuknya kapal sub penyalur yang lain pada Minggu lalu hanya membawa kouta sebanyak 40 ton dan tak mencukupi kebutuhan.

Baca Juga: Subsidi Pertalite Pindah ke Pertamax, BPH Migas Sebut Patut Didukung

Seperti yang dijelaskan Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Pembangunan Setda Anambas, Yohanes.

"40 ton itu hanya sedikit karena kebutuhan minyak itu tidak hanya untuk kendaraan motor atau mobil saja tapi juga untuk kebutuhan kapal speed boat antar pulau. Jumlah kendaraan masyarakat pun semakin banyak," kata Yohanes.

hilangnya peredaran minyak bensin dalam sehari ini juga dipicu adanya kepanikan pembelian yang berlebihan atau panic buying masyarakat.

"Memang sudah ada itu kemarin surat imbauannya dari DKUMPP, kami akan koordinasikan supaya pengawasannya ditingkatkan," ujarnya.

Yohanes juga menyebutkan, telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina Riau untuk dapat menambah kouta BBM sub penyalur milik Enggan.

"Sudah kami koordinasikan tinggal putusannya saja dari Pertamina apakah diacc atau tidak. Nah perkiraan saya kalau kapal sub penyalur Mui sudah selesai tiga hari ke depan minyak sudah masuk ke Anambas," tukasnya.


Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul "Warga Tarempa Anambas Kembali Sulit Dapat BBM Pertalite, Pemkab Ungkap Sebabnya"