Find Us On Social Media :

Jangan Bosan dengan Ducati Cup Tiga Musim Terakhir Honda Cup di MotoGP Dulu Lebih Parah

By Uje, Minggu, 19 Mei 2024 | 05:30 WIB
Honda sangat dominan di era awal MotoGP 2002-2003 (MotoGP)

MOTOR Plus-online.com - Jangan bosan dengan Ducati Cup tiga musim terakhir Honda Cup di MotoGP dulu lebih parah.

Istilah Ducati Cup mulai muncul dalam beberapa musim terakhir karena dominannya motor Italia tersebut.

Kalau kalian nonton MotoGP terutama di tiga musim terakhir tentu melihat betapa dominannya motor-motor Ducati.

Mulai dari spek motor pabrikan sampai tim satelit yang lebih tua kencang semua.

Malah tidak jarang motor Ducati yang satu tahun lebih tua bisa menang balapan daripada motor spek terbaru dari pabrikan lain.

Istilah Ducati Cup muncul sejak pertama kali sekitar musim 2022.

Wajar saja karena Ducati saat itu menang 12 kali dari 20 balapan.

Musim 2023 makin parah dengan 17 kali menang dari 20 balapan alias bertambah lima kali.

Baca Juga: Terkaget-kaget Sama Marc Marquez, Veda Ega Tidak Menyangka Latihan Bareng Sosok Paling Disorot di MotoGP

Ducati cup makin menjadi tahun 2024 ini (photoPSP_Lukasz_Swiderek)

Musim 2024 ini sampai seri MotoGP Le Mans Ducati sudah menang empat kali, sementara Aprilia baru sekali.

Sisanya ya nol alias belum pernah menang.

Banyak yang bilang kalau Ducati Cup bikin balapan bosan.

Tapi tunggu dulu, MotoGP pernah ada yang namanya Honda Cup.

Tepatnya pada tahun 2002 dan 2003 dimana memang Honda saat itu jadi pabrikan yang paling siap menyongsong era MotoGP dari 500 cc.

Motor MotoGP Honda yakni Honda RC211V dengan mesin 5 silinder memang terlihat paling paten saat kelas MotoGP pertama digelar.

Apalagi jelas saat itu rider utama mereka Valentino Rossi yang baru saja meraih gelar pertama di kelas tertinggi.

Honda RC211V pada musim 2002 dipakai oleh empat tim yakni Repsol Honda, West Honda Pons dan Fortuna Honda Gresini.

Meskipun begitu cuma Repsol Honda yang dikendarai Valentino Rossi dan Tohru Ukawa saja yang dapat Honda RC211V sejak seri pertama.

Dua pembalap yakni Daijiro Kato (Honda Gresini) dan Alex Barros (Honda Pons) baru dapat di masing-masing di balapan ke-10 dan ke-13 karena saat itu memang motor masih tahap pengembangan.

Tapi biarpun begitu Honda merajai musim 2002 dimana mereka mampu menang 14 balapan dari total 16 balapan.

Sembilan balapan pertama malah selalu dimenangkan oleh Honda.

Rinciannya Rossi menang 11 kali, Barros dua kali meskipun dapetnya telat dan Ukawa satu kali.

Musim 2003 lebih edan lagi tuh dimana Honda nyaris sapu bersih kemenangan.

Dalam 16 balapan musim itu Honda cuma kalah satu kali di seri MotoGP Catalunya yang dimenangkan oleh Loris Capirossi dari Ducati.

Kalahnya juga cuma tiga detikan saat itu dimana Rossi finish di posisi kedua.

Honda saat itu dipakai oleh empat tim yakni Repsol Honda yang diisi Rossi dan Nicky Hayden.

Lalu ada Camel Pramac Honda Pons yang ridernya Max Biaggi dan Tohru Ukawa.

Kemudian Telefonica Movistar Honda Gresini bareng Sete Gibernau dan Daijiro Kato.

Kato sendiri tewas usai seri pembuka di MotoGP Jepang, posisinya digantikan Ryuichi Kiyonari sampai akhir musim.

Lalu ada Pramac Honda yang dikendarai Makoto Tamada.

Total Rossi menang sebanyak sembilan kali, Gibernau empat kali, Biaggi dua kali.

Di klasemen pembalap posisi lima besar empat diantaranya dikuasai oleh Honda.

Jadi wajar saat itu MotoGP dilabeli dengan Honda Cup, karena memang motornya paling dominan sampai akhirnya Rossi cabut ke Yamaha di akhir musim.