Find Us On Social Media :

Bayaran Dokter Sudanto Seperti Tukang Parkir Rp 2 Ribu di Papua, Sempat Dibayar Pakai Sagu atau Kayu Bakar

By Galih Setiadi, Rabu, 5 Juni 2024 | 07:38 WIB
Foto ilustrasi. Sudanto, dokter yang mengabdi di Papua bayaran cuma Rp 2 ribu seperti tukang parkir. (Kolase Tribunnews.com)

MOTOR Plus-Online.com - Bikin terharu dengan perjuangan dokter yang rela mendapatkan bayaran sama seperti tukang parkir Rp 2 ribu.

Namanya dr. Fransiskus Xaverius (FX) Sudanto, dokter yang melayani warga Papua.

Dokter asal Kebumen, Jawa Tengah itu mengabdi selama puluhan tahun di tengah keterbatasan.

Bahkan, awalnya Sudanto melayani pasiennya dengan tarif cuma Rp 1.000, dimulai sejak tamat dari Fakultas Kedokteran UGM pada 1975.

Usai mendaftar program Dokter Inpres, ia mendapat penempatan di Asmat, Irian Jaya atau sekarang Papua.

"Begitu SK Gubernur keluar 1975, saya ke Asmat dan jadi dokter di rumah sakit peninggalan Belanda," kata Sudanto dikutip dari TribunTimur.com.

Perjalanan pengabdiannya selama 6 tahun enggak gampang, jalan kaki masuk dan keluar hutan serta rawa.

Dari satu kampung ke kampung lainnya, dokter itu hanya mengonsumsi makanan seadanya.

Baca Juga: Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter Spesialis Ortopedi dan Istri Meninggal di Tempat

Baca Juga: Dijelaskan Dokter Wajib Tahu Anak Umur Segini Tidak Aman Untuk Diajak Mudik Naik Motor

"Saya hanya makan sagu dan ikan, sebab tidak ada sayur di sana, karena daerahnya rawa," ujarnya.

"Tapi, selama di Asmat, saya tidak sendiri. Saya ditemani beberapa tenaga medis masyarakat asli di sana," lanjutnya.

Menurutnya, masyarakat di sana menganut nilai budaya yang kental, bahkan masih memakai pakaian berbahan dasar rumput.

"Selama melayani, banyak masyarakat tak mampu. Mereka hanya membayar dengan sagu, ataupun kayu bakar dari hutan," katanya.

Usai mengabdi di Asmat, FX Sudanto pindah ke Jayapura pada 1982.

Dokter tersebut melayani di Rumah Sakit Jiwa Abepura hingga pensiun di tahun 2013.

Tidak sampai di situ, dia lanjut memberikan pelayanan Kesehatan dengan membuka Apotek Rahmat di Jalan Ayapo Nomor 11 Abepura, Kota Jayapura.

Saat memasuki usia pelayanan 40 tahun, Sudanto memberikan pelayanan Kesehatan di Negeri Matahari Terbit, Port Numbay.

Baca Juga: Sering Kena Asap Knalpot Brong Langsung ke Muka Dokter Bilang Bisa Kena Penyakit Serius

"Waktu membuka praktek saat itu, rata-rata yang datang masyarakat kelas bawah, seperti pekerja bangunan, dan lain sebagainya," tutur pria yang sealmamater dengan Presiden RI, Jokowi di UGM itu.

Kata dia, pada tahun itu, harga pemeriksaan diberikan bagi masyarakat cukup murah.

"Sejak 1982 hingga 1985 biayanya Rp 500. Kemudian, saya lupa di tahun berapa itu naik menjadi Rp 2.000. Saya lupa karena sudah lama sekali. Sampai baru-baru ini sudah Rp 5.000," katanya.

Biaya pengobatan naik lantaran masyarakat saat ini sudah cukup memiliki pendapatan yang baik dan kebutuhan keluarganya juga semakin meningkat.

"Dulu anak baru satu, kebutuhan juga masih sedikit. Tapi lama-lama anak bertambah, yah kebutuhan hidup tambah naik, seperti ongkos sekolah dan lain sebagainya, makanya baru-baru ini naik Rp 5.000," ujarnya.

Namun, menurut Fransiskus Xaverius Soedanto, walau harga pemeriksaannya bertambah beberapa ribu, pasien yang datang ke tempat prakteknya terus meningkat.

"Setiap hari itu banyak pasien. Rata-rata 200 pasien saya periksa," kata Sudanto sambil menjelaskan sudah banyak pasien mulai pukul 09.00 WIT.

"Jadi saya harus periksa satu per satu sampai kadang saya pulang pukul 15.00 – 16.00 WIT. Tapi itupun masih ada yang datang," tambahnya.

Baca Juga: Suhu Panas Bikin Pembalap MotoGP Mandalika 2023 Mandi Air Es, Boleh atau Tidak? Dijelaskan Dokter Spesialis

Dengan kondisi tubuh yang kini semakin menua, Fransiskus Xaverius Soedanto mengaku terkadang dirinya merasa lelah.

"Tapi mau bagaimana, untuk masyarakat, saya harus tetap melaksanakan kewajiban saya sebagai dokter," katanya pungkas.

Jadi wajar saja kalau Kemurahan hari Fransiskus Xaverius Soedanto mendapat apresiasi dari banyak pihak.

Ia bahkan rela menerima pasien yang hanya memberikan ucapan terima kasih sebagai balasan.

Nah, kalau menurut brother gimana dengan perjuangan dokter Sudanto nih?


Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul "Viral Sudanto Dijuluki Dokter Rasa Tukang Parkir, Layani Warga Papua Tarif Rp2 Ribu"