Find Us On Social Media :

Ketua RW Enggak Percaya 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Terlibat Geng Motor, Sebut Salah Satunya Taat Beribadah

By Galih Setiadi, Rabu, 19 Juni 2024 | 09:30 WIB
Ketua RW, Basari (kanan) ungkap latar belakang 7 terpidana kasus Vina Cirebon yang dituding terlibat geng motor (Kolase Instagram/TribunJabar)

MOTOR Plus-online.com - Masih menjadi sorotan sampai saat ini terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon pada tahun 2016.

Ketua RW enggak percaya 7 terpidana kasus Vina Cirebonterlibat geng motor, sebut salah satunya taat beribadah sambil ungkap kondisi mereka.

Sebanyak 8 orang dinyatakan bersalah dan divonis hukuman penjara seumur hidup.

Mereka adalah Hadi Saputra, Jaya, Eka Sandi, Supriyanto, Eko, Sudirman, Rivaldy dan Saka Tatal.

Dari delapan tersangka itu, satu di antaranya atas nama Saka Tatal telah bebas karena hanya divonis 8 tahun dan menjalani hukuman kurang lebih 4 tahun, karena usianya kala itu masih di bawah umur.

Dari delapan tersangka itu juga, tujuh di antaranya beralamat di Kampung Saladara, Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Sementara satu lainnya atas nama Rivaldy berdomisili di Perumahan BCA Pamengkang.

Belum lama ini, muncul kesaksian yang tidak percaya bahwa Sebagian besar dari mereka terlibat dalam ksi geng motor.

Baca Juga: Satu Motor Yamaha Nouvo Milik Pegi Setiawan Dikembalikan Usai Disita Kaget Ada Benda Ini di Bagasi Jok

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Vina Cirebon oleh Geng Motor Jembatan Talun Cirebon Berubah Jadi Jembatan Vina

Hal tersebut disampaikan Ketua RW 10 Kampung Saladara, tempat di mana asal alamat mayoritas terpidana, Basari.

"Ya kenapa saya sangat tidak percaya bahwa mereka (7 terpidana kasus Vina) bukan pelakunya, karena saya jujur secara pribadi tahu persis kondisi mereka dan kepribadian mereka," ujarnya mengutip TribunJabar.id.

Pria yang menjabat sejak 2017 itu mengaku sering berinteraksi dengan masyarakat, termasuk para terpidana dan keluarganya.

"Artinya apa, selama itu saya sering berinteraksi dengan masyarakat, termasuk para terpidana dan keluarganya. Apalagi dari mereka, masih ada yang ikatan saudara," kata Basari.

Latar belakang pekerjaan tujuh terpidana tersebut sebagai pekerja proyek atau kuli bangunan juga membuat tuduhan keterlibatan mereka dalam geng motor tidak masuk akal.

Dia menyebutkan bahwa mereka tidak memiliki motor yang bagus atau keren.

"Secara logika tidak masuk akal. Mereka memiliki motor bagus, keren juga tidak ada yang punya."

"Saya tahu, contohnya seperti terpidana Jaya, itu tidak punya motor, jelas itu," jelas dia.

Baca Juga: 2 Motor Pegi Disita Polisi Usai Pembunuhan Vina Cirebon, Kuasa Hukum Bantah Kliennya Pelaku Pembunuhan

Basari juga memberikan gambaran tentang kondisi keluarga masing-masing terpidana.

Ia mencontohkan Jaya yang sekarang yatim piatu, Eka Sandi dan Hadi yang orang tuanya bekerja sebagai buruh bangunan, serta Eko yang meskipun secara ekonomi cukup, namun memiliki kepribadian yang baik dan pendiam.

"Kalau terpidana Eko, orang tuanya secara ekonomi cukup, bapak ibunya sudah naik haji, karena mereka punya usaha berdagang."

"Tapi secara kepribadian, Eko itu orangnya baik, pendiam, suka jajan," katanya.

Ia juga menekankan bahwa Sudirman, salah satu terpidana, dikenal sangat taat beribadah dan selalu salat berjamaah di musala.

"Oleh karena itu, masa iya sesosok Sudirman yang taat ibadah kok terlibat dalam hal geng motor, bahkan sampai konon katanya pelaku pembunuhan maupun pemerkosaan, nauzubillah mindalik, gak mungkin. Satu persen pun saya gak percaya," ujarnya.

Basari menyimpulkan bahwa ketujuh terpidana tersebut dikenal sebagai anak-anak yang taat kepada orang tua dan hanya berkumpul di sekitar rumah untuk bermain.

Dengan kesaksian ini, Basari berharap bahwa pandangan masyarakat terhadap ketujuh terpidana dapat berubah dan kasus ini bisa ditinjau kembali oleh pihak berwenang.


Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul ''Tidak Masuk Akal,'' Pengurus RW di Cirebon Tak Percaya 7 Terpidana Kasus Vina Terlibat Geng Motor"