Find Us On Social Media :

Aneh Biasanya Curi Motor, Maling di Garut Malah Incar Rumah Korban Penggusuran Jalan Tol

By Ahmad Ridho, Kamis, 4 Juli 2024 | 19:10 WIB
Maling di Garut sudah tidak mengincar motor malah rumah korban penggusuran jalan tol jadi sasaran kejahatan. (FB/ Kompas.com)

MOTOR Plus-online.com - Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) makin marak, tapi ada beberapa maling yang pilih sasaran lain.

Aneh biasanya curi motor, maling di Garut Jawa Barat malah incar rumah korban penggusuran jalan tol.

Pelaku maling biasanya mengincar motor matic yang parkir di pinggir jalan atau di depan rumah.

Sekarang maling kompak membidik rumah-rumah korban penggusuran.

Ternyata bukan tanpa alasan, maling mengincar korban penggusuran jalan tol karena menerima uang ganti rugi miliaran rupiah.

Sebanyak 200 warga di Garut Jawa Barat menerima ganti rugi pembangunan jalan tol sampai ratusan miliar rupiah.

Penerima Uang Ganti Rugi (UGR) pembebasan lahan Tol Getaci, Kabupaten Garut, Jawa Barat, warga kini diimbau waspada.

Warga penerima ganti rugi proyek Tol Getaci tersebut diminta untuk berhati-hati dalam mencairkan uang tersebut.

Apalagi ada sekitar 200 warga yang mendapat uang sebanyak Rp200 miliar.

Baca Juga: Gara-gara Batuk Maling Motor Honda Genio di Batang Berhasil Ditangkap, Sempat Ancam Bunuh Ibunya

Baca Juga: Maling Motor Dijamin Nyerah, Paket Anti Maling Metrack Bisa Merekam Pelaku Curanmor

Peringatan tersebut disampaikan karena banyak laporan mengenai kehadiran maling.

Maling ini berkeliaran di wilayah tersebut dan berpotensi mengincar para warga penerima UGR Tol Getaci.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Garut, dr Riki Ismail.

Ia menuturkan, pihaknya sudah menerima beberapa laporan dari desa lain mengenai adanya aktivitas kejahatan yang menyasar para penerima UGR Tol Getaci.

"Sudah ada laporan dari beberapa desa ya, adanya kejadian maling," ujarnya saat pencairan UGR di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, Jumat (29/6/2024).

Ia menyarankan agar warga tidak mencairkan uang dalam jumlah besar sekaligus, apalagi menyimpannya di rumah.

Warga juga diimbau untuk menyimpan uang tersebut di tempat aman seperti di bank.

Sosialisasi dan pelaksanaan ganti rugi pembangunan Tol Getaci di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (27/6/2024). (Tribun Jabar)

"Mau didepositokan silakan, jangan sampai dibawa ke rumah semuanya," ungkapnya.

Riki yang juga sebagai Kepala Desa Talagasari menjelaskan, pencairan UGR di Desanya sudah rampung 100 persen.

Baca Juga: 4 Kasus Jalan Dicor Rusak Dilindas Honda Scoopy di Bandung Sampai Toyota Alphard, Anggaran Miliaran Rupiah

Ada 355 bidang yang diberikan kepada lebih dari 200 warganya dengan total lebih dari Rp200 miliar.

"Semuanya beres alhamdulillah, kita kebut semalam berkas-berkasnya beres dan bisa tuntas dalam satu kali pencairan," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, ada warga yang menerima ganti rugi sampai Rp16 M.

Hal itu diungkapkan Ketua Pengadaan Tanah Proyek Tol Getaci Kabupaten Garut, Muhamad Rahman.

Ia menyebutkan bahwa pada UGR Tol Getaci di Desa Talagasari, ada seorang warga yang menerima ganti rugi paling tinggi selama proses pembebasan lahan.

Tepatnya saat Pembayaran UGR pembangunan jalan Tol Getaci termin pertama di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaksanakan.

Pelaksanaan tersebut dilakukan di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, selama tiga hari mulai tanggal 26 hingga 28 Juni 2024.

Muhamad Rahman mengatakan, pada termin pertama ini, sudah ada 17 desa di empat Kecamatan yang akan menerima UGR.

Yakni Kecamatan Kadungora, Kecamatan Leles, Kecamatan Banyuresmi, dan Kecamatan Leuwigoong.

Baca Juga: Bekasi Mencekam Polisi Hendak Gagalkan Maling Motor di Bengkel Malah Terkena Luka Bacok di Kepala

Di Kecamatan Kadungora terdapat Desa Karangmulya, Desa Mandalasari, Desa Hegarsari, dan Desa Talagasari.

Sedangkan di Kecamatan Leles terdapat Desa Leles dan Desa Kandangmukti.

Kemudian di Kecamatan Leuwigoong terdapat Desa Tambaksari dan Desa Margacinta.

Sedangkan di Kecamatan Banyuresmi terdapat Desa Sukamukti.

"Tentunya kami berterima kasih kepada masyarakat yang dengan sabar menunggu sampai akhirnya bisa terlaksana dengan baik hari ini," ujarnya pada Kamis (27/6/2024).

Ia menuturkan, di Desa Talagasari terdapat 355 bidang yang diganti uang.

Jumlah tersebut diketahui paling banyak selama proses tahap pembebasan lahan tol di Kabupaten Garut.

Saat ini ada 99 persen bidang tanah di Desa Talagasari yang telah dibebaskan.

Tinggal tujuh bidang tanah yang belum dibayarkan karena masih menunggu kelengkapan berkas.

Baca Juga: Debt Collector Keroyok Penjual Mie Ayam di Tangerang, Berawal Teriakan Maling dari Pemotor

"Yang belum itu kita sedang menunggu berkasnya lengkap," ungkapnya kepada Tribun Priangan.

"Kemudian setelah ini kita akan lakukan di Desa Karangtengah masih di Kadungora," imbuhnya.

Ia menjelaskan, pada Pembayaran UGR Tol Getaci di Desa Talagasari tersebut, terdapat seorang warga yang menerima UGR paling tinggi selama proses pembebasan lahan.

Yakni sebesar Rp16.965.004.865 (enam belas miliar sembilan ratus enam puluh lima juta empat ribu delapan ratus enam puluh lima rupiah).

Kemudian yang terkecil nominal rata-rata yakni 400 ribu rupiah hingga 700 ribu rupiah.

"Itu yang terkecil satu meter lahan yang dibebaskannya, di Talagasari ini lebih dari 10 orang nih datanya," ungkapnya.

Rahman lantas mengimbau masyarakat yang telah menerima pencairan UGR agar menggunakan uang tersebut dengan baik dan bijak.

Warga juga diimbau agar tidak dulu mengambil uang terlalu banyak demi keamanan.

"Kemudian kemudian tanah yang sudah dibebaskan diharapkan bisa dijaga. Jangan sampai ada pihak lain yang masuk," ungkapnya.

Baca Juga: Penantang Yamaha NMAX Turbo, Skutik Bongsor Mesin 350cc Kapasitas Tangki Jumbo Bisa Kuras SPBU

Sayangnya hingga berita ini diturunkan, informasi tentang siapa sosok yang jadi miliarder baru di Garut tersebut masih belum terungkap data rincinya.

Melansir Tribun Jabar, Tol Getaci sendiri diproyeksikan memiliki total panjang 206,65 kilometer yang melintas di kawasan Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

Pembangunan tol ini akan menjadi pembangunan tol terpanjang di Indonesia, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Dalam pengerjaannya, pembangunan Tol Getaci dibagi menjadi empat seksi.

Seksi satu junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 km, seksi dua Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 km, seksi tiga Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 km, dan seksi empat Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 km.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Maling Kini Incar Rumah Warga Penerima Ganti Rugi Pembangunan Tol, 200 Warga Dapat Uang Rp200 Miliar