"Penyebab kecelakaan untuk pengemudi kurang hati-hati, kurang konsentrasi, akhirnya oleng ke kanan," tambahnya.
Iptu Nur menyatakan bahwa sebelum kejadian sopir truk bernama Heru Kristanto (42) warga Kecamatan Sambungmacan sedang tidak dalam kondisi mengantuk.
Sopir truk tersebut hanya kurang berhati-hati alias meleng saat mengemudikan truknya dengan kecepatan 60 km/jam.
Setelah menabrak pengendara sepeda motor Honda Beat tersebut, truk terus melaju ke arah kanan ke arah sebuah warung yang ada di lokasi kejadian.
Setelahnya, truk tersebut juga menabrak satu unit Sepeda Motor Honda Beat bernomor polisi AE 3252 MN yang sedang terparkir milik karyawan pabrik bata ringan.
Hingga akhirnya, truk tersebut berhenti usai menabrak sebuah pohon, hingga menyebabkan pohon tersebut roboh.
Sementara, saat kecelakaan terjadi, korban pengendara sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AD 4552 AAE sempat terseret lalu terimpit badan truk dengan sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AE 3252 MN.
Pengendara sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AD 4552 AAE bernama Setu Wiyadi (50) warga Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen meninggal dunia di tempat.
"Korban meninggal dunia di tempat, untuk luka korban mengalami patah leher, tangan kiri juga patah, dan juga ada luka di kepala," pungkasnya.
Jenazah korban lalu dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen.
Sedangkan, kendaraan yang terlibat kecelakaan dan sopir truk kini sudah diamankan di Unit Laka Satlantas Polres Sragen.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul KONDISI Korban Tewas Kecelakaan Maut dengan Truk Muatan LPG di Sragen Jateng, Luka di Kepala