Find Us On Social Media :

Oli Palsu Dilihat dari Tutup dan Stiker Kemasan akan Ketahuan Simak Penjelasan Pertamina

By Aong, Minggu, 7 Juli 2024 | 10:50 WIB
Pada tutup botol atau kemasan terdapat angka produksi yang harus sama (Andhika Arthawijaya/Otomotifnet)

MOTOR Plus-online.com – Jangan bingung bagi yang mau menbeli pelumas asli Pertamina.

Oli palsu dilihat dari tutup dan stiker kemasan akan ketahuan simak penjelasan Pertamina secara langsung.

Untuk itu sebelum membeli pelumas Pertamina kenali dulu ciri-ciri oli tersebut asli atau palsu.

“Kalau oli pertamina ada beberapa ciri-ciri yang bisa dikenali,” tutur Nurudin, Manager Quality Assurance PT Pertamina Lubricants kepada Otomotifnet.

Pertama, pinggiran bawah tutup kemasan oli terdapat kode angka dicetak secara emboss.

“Nah, pada bodi kemasan di bawah angka pada tutup tersebut juga terdapat angka yang sama. Kalau terlihat angka kodenya beda dan cuma diprint saja, tandanya oli palsu,” terang Nurudin.

Pada tutup kemasan dan di bodi dekat tutup, terdapat angka produksi yang harus sama

Tak hanya itu, “Pada stiker di kemasan dan di balik tutupnya kalau kita sobek, ada hologramnya,” tambahnya.

Baca Juga: Kaget AHM Oil MPX 1 Terbuat dari Oli Bekas Terlacak Tempat Produksinya

Baca Juga: Ciri Oli Palsu AHM Oil MPX 1 Dibongkar Polisi di Lampung, Pemilik Motor Honda Harus Tahu

Pada botol atau kemasan oli Pertamina beda warna pada sisi luar dan dalam (Andhika Arthawijaya/Otomotifnet)

Selain itu ada perbedaan warna antara bagian luar kemasan dengan sisi dalamnya.

Hemm.. tapi kan pembeli susah melihat beda warna tersebut?

“Iya betul, kemasannya mesti disobek. Ini sebenarnya berguna saat kami melakukan investigasi bila ada kasus mesin jebol gara-gara pakai oli palsu Pertamina,” jelas Nurudin lagi. 

Dan terakhir, pada kemasan terdapat barcode yang bisa discan oleh pembeli, guna mengetahui keasliannya.

“Misalnya tetap nongol keterangan produknya di website, cek dulu sudah berapa kali barcode itu discan.”

“Jika sudah puluhan atau bahkan ratusan kali discan, bisa jadi itu oli palsu,” wantinya. Sebab, lanjut Nurudin, saat proses produksi hingga dikemas dan dikirim ke pasar, barcode tersebut paling hanya discan sekitar 5 – 6 kali untuk quality control (QC).

“Jadi bila sudah berkali-kali discan, kemungkinan besar barcode tersebut telah dicopy dan ditempelkan pada kemasan oli palsu,” pungkasnya.