Find Us On Social Media :

Beli Pertalite Antre Mengular Panjang di SPBU Pertamina Padahal Sudah Pakai Barcode Tanda-Tanda Pertalite Dibatasi?

By Uje, Selasa, 16 Juli 2024 | 13:00 WIB
Beli Pertalite Antre Mengular Panjang di SPBU Pertamina Padahal Sudah Pakai Barcode Tanda-Tanda Pertalite Dibatasi? (Tribunsulbar.com)

MOTOR Plus - online.com Beli Pertalite anter mengular panjang di SPBU Pertamina padahal sudah pakai barcode, tanda-tanda Pertalite dibatasi.

Ada kabar kalau pembelian Pertalite akan segera dibatasi per Agustus nanti.

Tepatnya sejak 17 Agustus 2024 atau hari kemerdekaan.

Beli Pertalite antre panjang di SPBU terjadi di salah satu SPBU Pertamina.

Tepatnya di SPBU Pertamina di Kelurahan Baurung, Kecamatan Baggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.

Terlihat antrean motor dan mobil yang mengantre Pertalite pada Selasa (16/7).

Mereka rela antre sejak pagi pukul 07.00 WITA untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite.

Nampak pengendara motor berbaris harus rela menunggu di bawah terik matahari, bahkan ada yang memilih meninggalkan motornya sejenak.

Baca Juga: Daftar Motor Dilarang Isi Pertalite di SPBU Pertamina Silakan Isi BBM Baru Muncul 17 Agustus 2024

Diketahui SPBU Lembang Majene selalu antre ketika pagi hari, selain kendaraan roda empat dan roda dua, truk juga sering antre di SPBU ini.

Salah satu warga Aldi mengatakan, pengisian BBM di SPBU Lembang Majene sangat lambat.

"Lambat sekali ini di sini SPBU satu petugas di situ nah kendaraan antre hingga pinggir jalan,"kata Aldi dikutip dari TribunSulbar.com.

Ia mengatakan dirinya antre dari pukul 08.00 WITA pagi namun belum juga mendapatkan BBM jenis pertalite.

Lebih lanjut ia mengatakan proses yang menggunakan barcode juga salah satu faktor yang membuat sangat antre.

"Pendataannya lama sekali dua sampai tiga motor diisi baru dicek lagi, dan itu menggunakan waktu kurang lebih satu menit,"tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Antrean Kendaraan Mengular di SPBU Lembang Majene, Pengendara Rela Antre di Bawah Terik Matahari