Find Us On Social Media :

Hasil Survey Minat Motor Listrik di Indonesia Bikin Pabrikan Urut Dada

By Reyhan Firdaus, Kamis, 1 Agustus 2024 | 22:10 WIB
Honda EM1 e: dipajang di booth GIIAS 2024 (Reyhan Firdaus / Motorplus)

Terlihat cuma 19,9 persen responden ingin motor listrik, 5,5 persen mau beli mobil listrik, dan 13,9 persen responden berharap bisa punya 2-2nya.

Baca Juga: Akhirnya Motor Hidrogen Kawasaki Muncul, Lebih Menarik Dari Listrik?

Yang menarik, kelompok usia 17-24 tahun atau Gen-Z paling minat punya motor listrik, dengan persentase 25,9 persen.

Dikutip dari GridOto, faktor yang bikin minat masyarakat masih rendah ternyata simpel.

Yaitu minimnya pengetahuan publik, akan program pemerintah biar kendaraan listrik makin banyak beredar.

Misalnya soal subsidi SISAPIRa, yang bikin diskon harga motor listrik sampai Rp 7 juta.

Tidak heran dari hasil survei, peminat motor listrik berasal dari kalangan kelas atas sebanyak 22 persen.

Kaget motor listrik Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 harganya setara mobil, ternyata sejak launching sudah laku sebanyak ini. (MOTOR Plus/ A. Ridho)

Diikuti menengah bawah 21,4 persen, dimana dua kelas itu tidak ada subsidi juga masih berani beli.

Kalangan bawah tidak tertarik beli motor listrik, karena harga produknya dirasa masih mahal.

Faktor lain seperti biaya charging, cara perawatan baterai sampai keawetan produk juga jadi sorotan mereka.

Makanya, pabrikan dari Jepang harus kerja keras memberikan edukasi, agar minat motor listrik semakin tinggi.

Selain itu, harus muncul juga produk motor listrik murah namun berkualitas, biar semakin menarik untuk dibeli.