Find Us On Social Media :

Pelajar Tawuran Naik Motor di Jakarta Barat Kini Terancam KJP Dicabut

By Uje, Rabu, 7 Agustus 2024 | 14:14 WIB
Pelajar SMAN 95 dan SMK PGRI Tawuran Terancam KJP Dicabut (@warga.jakbar)

MOTOR Plus - online.com Ramai di media sosial video pelajar tawuran sambil naik motor di daerah Kalideres, Jakarta Barat.

Kini para pelajar yang terlibat tawuran tersebut bakal dikenakan sanksi Kartu Jakarta Pintar (KJP) dicabut.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Suku Dinas Pendidikasn (Kasudindik) Jakarta Barat Didik Wahyudin.

Ia menegaskan sudah mendengar kasus tawuran yang terjadi di Kalideres, Jakarta Barat pada Senin (5/8) lalu.

"Sampai sekarang belum dapat yang dari SMK PGRI-nya, tapi kalau yang dari (SMAN) 95, kami sudah dapat. Besok kami laporkan ya," ujar Diding dikutip dari wartakotalive.com.

Kendati demikian, Diding memastikan jika sejumlah siswa yang diamankan polisi itu terlibat dalam penganiayaan, ia tak segan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) mereka.

"Sesuai dengan aturan pasti (dicabut). Jadi kalau anak KJP ya pasti (diproses/dicabut). Kalau anak KJP melakukan tindakan kekerasan, kan sesuai dengan aturannya udah jelas," kata Diding.

"Nanti kami dari sekolah akan mengikuti aturan. Jadi Sudin (mengajukan pencabutan KJP ke P4OP). Jadi kan ada P4OP yang tangani tentang KJP, ya kami akan ikuti prosedurnya ya," imbuh dia.

Baca Juga: Baru Tahu Biaya Perpanjang SIM C Agustus 2024 Bisa Sampai Rp 200 Ribuan, Ini Alasannya

Saat itu tawuran terjadi antara SMAN 95 dan SMK PGRI.

Dalam video yang beredar terlihat penyerangan dari sekelompok pelajar yang memakai seragam putih abu-abu, tengah berkonvoi menggunakan sepeda motor dan saling berboncengan.

Di saat yang bersamaan, datang tiga orang pelajar menaiki satu motor dan saling berboncengan, melaju dari arah sebaliknya.

Sesampainya di pertigaan jalan, salah satu pelajar yang duduk di kursi penumpang, tiba-tiba menyabet salah satu anak dalam motor tersebut dengan sebuah benda yang diduga mistar besi.

Setelah itu, mereka saling terlibat cekcok dan bentrok hingga warga berhamburan keluar untuk memisahkan para pelajar tersebut.

Beberapa pelajar yang berbonceng tiga ada melajukan motornya pergi dari lokasi kejadian.

Sementara beberapa pelajar lainnya terpaksa menjatuhkan motor dan berupaya melarikan diri setelah sebuah mobil pikap menghalangi jalan mereka.

Setelah itu, para warga mulai mengejar satu demi satu pelajar yang terlibat penganiayaan itu. Mereka juga menahan para siswa tersebut sebelum petugas kepolisian datang.

Kemudian, video beralih dengan menampilkan para pelajar tengah dikumpulkan di dalam satu ruangan. Mereka yang masih mengenakan pakaian seragam nampak tertunduk dan tak bergeming.

Sementara salah satu korban, nampak memperlihatkan jarinya yang telah bersimbah darah. Diduga, korban terkena sabetan mistar besi yang dibawa oleh salah satu pelajar.

Terkait video tersebut, Kapolsek Kalideres Kompol Abdul Jana membernarkannya.

Jana menyebut, pelajar tersebut terbukti melakukan penganiayaan dengan membacok pelajar lain menggunakan penggaris besi.

Menurutnya, insiden yang terjadi sekira pukul 14.45 WIB itu, mengakibatkan pelajar berinisial RA alami luka-luka di bagian jarinya.

Sementara pelajar yang melakukan penganiayaan tersebut adalah GP (17). Saat ini pelaku sudah diamankan.

"Setelah kami menerima informasi terkait bentrokan pelajar tersebut, kami langsung bergerak cepat untuk mencari pelajar yang melakukan penganiayaan," ujar Jana saat dikonfirmasi, Selasa.

Jana berujar, korban dianiaya saat tengah mengendarai sepeda motor dengan berbonceng tiga.

"Di tengah perjalanan korban dari SMK Negeri ini, mereka berpapasan dengan segerombolan pelajar dari SMK PGRI yang juga mengendarai sepeda motor," jelas Jana.

"Kemudian, salah satu pelajar dari gerombolan tersebut melakukan sabetan dengan penggaris besi/mistar berukuran sekitar 50 cm, mengenai jari tangan korban hingga terluka," imbuhnya.

Usai kejadian tersebut, Jana menyampaikan bahwa beberapa pelajar dari SMK PGRI (yang berkonvoi) berhasil diamankan warga.

Sementara pelaku utama yakni GP, berhasil melarihan diri.

Walhasil, tim Reskrim Polsek Kalideres pun lantas melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Pada 6 Agustus 2024, pelaku berhasil diamankan bersama barang bukti penggaris besi/mistar yang digunakan dalam penganiayaan," kata Jana.

Kini, pelaku berikut barang bukti tersebut dibawa ke Polsek Kalideres untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pelajar SMAN 95 dan SMK PGRI Tawuran Terancam KJP Dicabut, Disdik Jakarta Sedang Dalami