Find Us On Social Media :

4 Hari Koma Pemotor Yamaha Mio di Surabaya Akhirnya Meninggal, Panik Dikejar Geng Motor

By Ahmad Ridho, Sabtu, 17 Agustus 2024 | 15:20 WIB
Ilustrasi, Pemuda asal Sememi, Benowo, Surabaya, berinisial ATS (20) yang koma sejak Minggu (11/8/2024) akhirnya meninggal usai dikejar geng motor dan menabrak tiang listrik. (Instagram)

MOTOR Plus-online.com - Gerombolan pemuda bermotor atau geng motor kembali bikin ulah sampai menewaskan pemuda berusia 20 tahun.

4 hari koma pemotor Yamaha Mio Soul di Surabaya akhirnya meninggal, panik dikejar geng motor.

Korban yang ketakutan dikepung akhirnya menabrak tiang listrik.

Setelah dirawat di rumah sakit, korban geng motor ini akhirnya meninggal dunia.

Pemuda asal Sememi, Benowo, Surabaya, berinisial ATS (20) yang koma sejak Minggu (11/8/2024) akhirnya menghembuskan nafas terakhir, pada Kamis (14/8/2024).

Informasinya, ia mengalami luka parah pada bagian organ yang terbilang vital, setelah motor Yamaha Mio J yang dikemudikannya menabrak tiang di kawasan Ruko Taman Puspa Raya, Made, Sambikerep, Surabaya.

Diduga, korban ATS terpaksa menggeber kencang motornya, lalu terjatuh menabrak tiang hingga menderita luka parah tersebut, karena dikejar-kejar geng motor.

Diketahui, korban ATS pertama kali mendapatkan penanganan medis di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya, setelah diantar saksi warga sekitar.

Selama diperiksa, ternyata Korban ATS mengalami luka pada bagian kepala.

Baca Juga: Geng Motor Medan Makin Brutal Anggota TNI Dianiaya Hingga Buta

Baca Juga: Bobby Nasution Akui Kota Medan Rawan Geng Motor Sampai Berani Serang Anggota TNI AD

Yakni luka pada pelipis kiri, mulut, rahang, dan memar pada kepala sisi belakang.

Namun karena luka pada kepala korban menghendaki dilakukan operasi bedah syaraf dan RS BDH belum bisa melakukan penanganan tersebut, dan akhirnya korban dirujuk RSUD dr Soewandhie Surabaya.

"Pukul 04.58 WIB pagi, pasien dinyatakan meninggal dunia di RS Soewandhie. Dirawat di Soewandhie 3 harian," ujar paman korban berinisial AH saat ditemui awak media di kediamannya, Jumat (16/8/2024).

Kronologi kejadian nahas itu, bermula saat, Korban ATS bersama tiga orang temannya baru saja pulang dari nongkrong di warung kopi (Warkop).

Korban ATS berboncengan motor dengan seorang temannya berinisial DD.

Sedangkan dua orang teman lainnya, berinisial DN dan RD berboncengan dengan motor lain.

Saat melintasi jalanan sekitar Ruko Taman Puspa Raya, Made, Sambikerep, Surabaya, entah apa pemicunya, mereka dikejar oleh gerombolan remaja bermotor.

Diperkirakan jumlah gerombolan remaja itu, berjumlah sekitar sembilan orang yang berboncengan tiga motor; per motor ditumpangi tiga orang.

Mungkin karena panik atas situasi tersebut, Korban ATS yang membonceng DD mulai menggeber kencang motornya untuk kabur menyelamatkan diri.

Baca Juga: Tampilan SIM C1 Berbeda dari SIM C Bukan Cuma NIK KTP dan Gambar Kendaraan Tapi Ada Hologram Khusus

Begitu juga dengan temannya DD yang membonceng RD.

Namun, keduanya lebih dulu berhasil kabur menyelamatkan diri, dan terlepas dari intaian para gerombolan tersebut.

Sehingga, tinggal Korban ATS dan DD yang menjadi sasaran pengejaran gerombolan remaja tersebut.

Ditengah pengejaran tersebut, nahas, Motor Yamaha Mio J yang dikemudikan Korban ATS membonceng DD malah menabrak tiang di kawasan jalan tersebut.

Akibatnya, Korban ATS mengalami luka parah pada tubuh bagian atas terutama kepala.

Sedangkan, temannya DD, mengalami luka patah tulang tangan kiri.

Paman Korban AH tidak mengetahui pasti apakah ponakannya itu, sempat menjadi sasaran pengeroyokan tatkala terjatuh.

Namun, setahu dia, barang berharga milik Korban ATS masih utuh, seperti ponsel, dompet dan motor.

"Barang-barangnya ATS gak ada hilang. Ponsel, dompet, selamat semua. Yang diambil itu ponselnya DD, mengakunya begitu," jelasnya.

Baca Juga: Suzuki Ngamuk Skydrive Bangkit Lagi Tampang Mirip Nex II Harga Rp 20 Jutaan

Ia tak mengetahui pasti apakah setelah jatuh itu kedua korban apakah sempat dikeroyok atau tidak. Sementara itu, barang bawaan Alvian berupa dompet dan ponsel masih ada.

"DD mengalami patah tulang tangan kiri. Saya sendiri tidak tau motifnya apa. Kami pasrah kepada (penyelidikan) Polisi, nanti biar penyidik yang menindaklanjuti," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol M Akhyar mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus itu, sehingga belum dirinya dapat memaparkan banyak informasi terkait kejadian tersebut.

"(Penyebab luka korban) kecelakaan. Mohon waktu masih penyelidikan," ujar mantan Kasi Humas Polrestabes Surabaya itu saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (16/8/2024).

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Panik Dikejar Gerombolan Bermotor, Pemuda Surabaya Tabrak Tiang, 4 Hari Koma Lalu Meninggal