Find Us On Social Media :

Ahli Tegaskan Angka Kecelakaan Bisa Turun Jauh Kalau Wajib ABS di Motor Diterapkan

By Uje, Rabu, 21 Agustus 2024 | 19:50 WIB
Ahli Tegaskan Angka Kecelakaan Bisa Turun Jauh Kalau Wajib ABS di Motor Diterapkan (Istimewa)

MOTOR Plus - online.com Motor wajib dengan perangkat Anti-Lock Braking System (ABS) harus diterapkan di Indonesia mulai dari motor kecil.

Terutama untuk motor-motor dengan kapasitas mesin 150 cc.

Karena negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand sudah mulai menerapkan wajib ABS untuk motor kecil.

Terutama dalam menekan angka kecelakaan.

Pernah diungkapkan Ahli Universitas Indonesia ABS memang terbukti dalam menekan angka kecelakaan.

Angka kecelakaan motor di Indonesia cukup tinggi dan banyak makan korban tewas.

Data tahun 2022 menunjukkan kalau angka kecelakaan di Indonesia ada di angka 205979 dengan korban tewas 27897 orang.

Dimana sekitar 10566 merupakan korban anak di bawah umur.

Baca Juga: Rem ABS Sudah Harus Dipakai Motor 150cc, Pertama Kali Dipasang di Pesawat Terbang

Diungkapkan Ir Tri Thanjono MSc PhD dari Universitas Indonesia kalau wajib ABS bisa tekan angka korban akibat kecelakaan motor.

Tri ucapkan kalau ada beberapa faktor yang bisa menekan kecelakaan sepeda motor di Indonesia.

"Yang pertama penegakan hukum lalu lintas," ungkapnya.

Lalu adalah mendorong keselamatan kendaraan.

"Sistem ABS sendiri dirancang khusus untuk karakteristik pengerman dan dapat disesuaikan untuk motor kecil sampai besar," ungkapnya.

Dalam studinya Tri ungkapkan ada sekitar 26 jenis kecelakaan dari 58 jenis kecelakaan yang bisa dihindari dengan penggunaan ABS.

"ABS juga berpengaruh dalam mengurangi risiko terjatuh dan memperpendek jarak pengereman," lanjutnya.

"ABS bisa membuat riding lebih aman dengan resiko jatuh dan jarak pengereman dapat dikurangi secara signifikan," ungkapnya.

"Deselerasi mesin juga lebih optimal tanpa roda terkunci," jelasnya.

"Stabilitas dan kenyamanan berkendara bisa ditingkatkan," bilangnya lagi.

Dalam hasil studi dijelaskan ABS memberikan manfaatkan minimum 10% maka 7,6% dari total korban di Indonesia atau ada di angka 2120 jiwa dapat diselamatkan dari data kecelakaan tahun 2022.