Bisa begitu karena ketika seher panas dan memuai, celah yang sempit bikin gerak piston jadi berat dan seret. Apalagi ditambah proses pembesaran liner yang miring.
Makanya ada beberapa syarat penting. Paling dasar, konsumen mesti bawa seher pengganti ukuran lebih besar dari standar berikut blok silinder. Karena seher lama untuk patokan tukang bubut.
Minta dibuat celah ideal 0,03~0,05 mm. Biar enggak kerja dua kali, periksa kelancaran gerak seher di dalam liner silinder baru. Caranya, seka minyak atau oli di liner dan seher sampai kering.
Lalu masukkan seher ke lubang liner sambil ditekan perlahan. Bila seher ditekan terlalu paksa, minta ke tukang bubut untuk segara di huning ulang sampai lancar.
Terakhir, lihat celah sekeliling bibir liner yang di dalamnya terdapat seher. Lewat pancaran cahaya, bila sinar disekeliling tidak rata, jangan segan-segan dipoles ulang. Karena tidak timbulnya cahaya, menandakan celah antara seher dengan liner terlalu rapat. (motorplus-online.com)
KOMENTAR