Namun untuk mewudukan angka keramat 315 cc, Fahmi bukan pergi ke dukun. Dia butuh peran mekanik buat meracik pacuan balap miliknya. Mio kesayangannya dibawa ke JP Racing di Jl. Cendrawasih No.6EF, Sawah Lama, Tangerang, Banten.
Buat menaikkan isi silinder jadi tinggi, piston diganti pakai merek LHK diameter 70 mm. "Seher ini juga dibuat lebih ringan lagi. Selain itu, paling hanya menyesuaikan lubang crankcase dengan besarnya linner sekarang,ÔÇØ ungkap Mariasan Kocek, salah satu mekanik workshop yang gape urusan engine matik ini.
Karena pakai piston besar, boring juga ikut diganti dong. Kocek mengaplikasi linner milik mesin diesel. Tentunya ada alasan khusus kenapa doi melakukan itu. ÔÇ£Boring diesel tahan tahan kompresi tinggi. Itu karena mesin diesel memiliki kompresi tinggi. Jadi lebih aman,ÔÇØ sahut pria yang juga akrab disapa Marco, singkatan dari nama lengkapnya itu.
Ogah terkesan tanggung, kenaikan stroke tak dipilih lewat cara pen stroke. Tapi, ganti kruk as sekalian! Yaitu, pakai kruk as merek Kawahara Racing yang sudah dilengkapi setang seher. Kini, stroke beranjak dari 57,9 mm menjadi 82 mm.
Naiknya stroke, tentu bikin bengkak isi silinder keseluruhan. Tak lagi di 222 cc, tapi jadi 315 cc. Tapi, karena naik stroke tergolong tinggi, efeknya blok silinder dengan crankcase kudu diganjal paking alumunium tebal 2,5 cm.
Agar debit bahan bakar sesuai kebutuhan, karbu pakai Keihin PE 28 mm yang direamer jadi 32 mm. Klep pun diganti yang lebih gambot. Pakai merek Kawahara Racing, klep in pakai 35 mm dan klep buang 30 mm.
Tentuin deh! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Comet 50/90/17
Ban belakang : Eat My Dust 60/90/17
Kem : Kawahara K-3
Roller : Kawahara 10 gram
Per CVT : Kawahara
KOMENTAR