Begal motor, jambret dan banyak lagi modus lain menimpa brother kita. Gilanya, kejadiannya nggak di daerah entah berantah yang jarang orang. Kini ada di antara keramaian. ÔÇ£Sudah marak di kota besar!ÔÇØ wanti Heri Mulyadi, penduduk Jakarta yang daily riding pakai Yamaha Scorpio.
Bersyukur, doi nggak jadi korban tapi menyaksikan langsung seseorang dibegal belasan biker di seputaran Serpong, Tangerang. ÔÇ£Ingin membantu tapi saya sendiri, korban dikerubuti belasan motoris, Ia dirampok,ÔÇØ miris Heri.
Baru lalu (19/1) hal serupa terjadi di Bandung. ÔÇ£Hari belum larut, masih sekitar jam 20:00 WIB,ÔÇØ buka Handaru seorang korban. Ia melintas di Jl. Aceh saat kondisi cuaca gerimis. ÔÇ£Aku kaget tiba-tiba dari arah belakang muncul biker berhelm full-face hitam, jaket kulit,ÔÇØ kisahnya.
Tak banyak cingcong, orang itu menjambret tas Bianda, sang pacar yang duduk di belakang. Sempet tarik-tarikan tas antara jambret dan korban, tapi apa daya tarikan jambret lebih kuat. Handaru yang skuteris berhitung situasi. Setelah pacarnya dijambret, ia tak banyak melakukan perlawanan demi keselamatan. Langkah bijaksana!
Kejadian lain terjadi di keramaian, malah masih sore, pukul 16:00 WIB Rabu (1/2) menimpa dua cewek Anita dan Susan di atas motor Yamaha Xeon di Cibinong, Bogor. Susan di posisi boncenger harus merelakan kalungnya diambil paksa penjahat. Gilanya, jambret kali ini naik Kawasaki Ninja 250R.
Si penjambret ini seperti bukan anak tongkrongan. Pakai perlengkapan berkendara seadanya, helm ala kadar bahkan pakai sepatu sandal. Kemungkinan besar, si jambret bukan orang jauh.
Kejadian yang bikin trauma menimpa Ryan, seniman Artcoholic-Garduhouse Tanah Kusir, Jakarta. ÔÇ£Gue dan teman-teman biasa pulang malam. Waktu itu gue kelar kerjaan jam 02:00 dini hari dan solo ride ke rumah. Di Jl. Simatupang, gue disuruh berhenti orang nggak dikenal,ÔÇØ kisahnya.
Si penodong langsung mengacungkan golok. Mau coba langsung cabut, motor gue ditendang dan jatuh. ÔÇ£Begalnya ganas, dia membacok membabi-buta, gue melindungi diri tapi akhirnya motor dibawa kabur,ÔÇØ sebutnya.
Menurut Ryan dan kawan-kawannya, daerah ini menjadi sangat rawan dan banyak meminta korban. Lewat informasi dari beberaoa teman yang sejalur, baru sejam setelah itu ada korban lain.ÔÇØKejadian sama tapi lokasi di seberang tempat gue kena. Malah korbannya kena bacok parah dan harus dilarikan ke rumah sakit.ÔÇØ
ÔÇ£Kasihan brother, malahan ada Satpam yang sampai ditembak mati oleh perampok saat ingin berusaha menggagalkan aksi mereka. Kebetulan gue juga melihat langsung orang dibegal oleh beberapa motoris di sekitar Pondok Indah,ÔÇØ tambah Sandra Ahmad Perwira yang juga anggota Garduhouse.
Gilanya menurut Sandra banyak kejadian lain yang serupa modusnya terjadi di lokasi yang nggak jauh dari zona ini. Malah kejadian paling terkini, anak motor antik pakai BSA dibegal, masih di flyover Tanjung Barat. Makin tidak aman.
CERMAT MEMBACA SITUASI, BERHITUNG UNTUNG-RUGI
Kita wajib prihatin sama kejadian yang menimpa brother and sister kita. Setelah itu yang terpenting, kita bisa belajar dan nggak menimpa kita, teman juga saudara terdekat. Melihat fakta yang terjadi, intuisi mesti tajam, peka pada keadaan sekitar dan berpikir antisipatif.
Tips dari teman klub, bagus juga didengarkan.ÔÇØKalau bisa dan memang memungkinkan kita pulang secara berkelompok. Share sama teman tongkrongan, kemana arah pulang mereka. Kalau bisa bareng kenapa nggak?ÔÇØ kata Suryo Hananto Seno, punggawa Garduhouse.
Kalau terpaksa sendirian, Bro wajib lebih peka. Nggak ada salahnya berhenti di tempat ramai semisal kios rokok atau ada kumpulan orang-orang sambil membaca situasi. Sebisa mungkin menempatkan barang berharga di tempat tersembunyi. Banyak dari kita terutama foxy lady yang membawa barang berharga di satu tempat seperti tas yang diselempangkan atau simpan di depan. Ini bisa jadi ÔÇÿrezekiÔÇÖ yang maksimal bagi para penjambret.
Jangan lupa juga untuk terus mengasah skill kita di atas motor. Bagaimana bermanuver cepat, menggapai rpm ideal untuk segera mengkail top-speed, menghafal daerah rawan juga lokasi pos Polisi terdekat sampai manajemen waktu paling ideal untuk pergi-pulang dari keseharian kita.
Kalaupun ketiban sial dirampok atau dijambret, akal sehat harus tetap berjalan. Nggak perlu melakukan aksi brutal, melawan atau histeris. Ini membuat penjahat panik dan membungkam kita dengan cara yang sadis. Kadang kita mempertahankan barang mati-matian tapi nyawa dipertaruhkan. Dalam situasi paling jelek, lebih bagus koperatif dengan para penjahat sambil menyimak ciri-ciri fisik, motor dan berbagai petunjuk penting saat kita lapor Polisi. Ingat, nyawa nggak ada gantinya, sedang barang tidak sebanding dengan jiwa.
Mudah-mudahan brothers setuju! (motorplus-online.com)
KOMENTAR