"Mulai tahun ini memang aku berusaha untuk menguatkan karakter pada setiap modifikasi yang digarap. Tujuannya sebagai ciri khas dari rumah modifikasi miliku ini," buka modifikator yang kondang dengan sapaan Wiwin ini.
"Ini pengembangan dari konsep gaya street fighter European style. Hanya saja ditambahkan dengan keliaran imajinasiku yang dituangkan pada garapanku ini. Butuh waktu 3 bulan untuk menyelesaiknnya. Satu bulan untuk konsep desain dan sisanya untuk pengerjaannya," bilang modifikator yang hobi karate ini.
"Karena monosok umumnya posisinya nempel pada rangka tengah. Sedangkan ini enggak, semua menempel pada swing arm bagian tengah. Lalu aku menutupnya dengan cetakan fiber agar posisi sok semakin tak terlihat. Jadi, seolah-olah motor gak ada sok belakangnya," beber Wiwin yang membuat sendiri arm itu.
Akibatnya bagian buntut, khususnya antara arm dan buritan terlihat sangat kosong. Hal itu karena buritan dibuat sangat tipis dan nungging. Ekstrem? Sudah pasti. Kalau nyaman? Entahlah!
Penonjolan konsep futuristik bisa dilihat pada tampak muka. Kita bisa melihat pada bagian batok lampu depan yang menyerupai devil face. Paling kentara pada bagian belakang yang seperti spoiler mobil masa depan yang diibaratkan sebagai tail of the devil.
Dilanjut dengan laburan Blinken warna merah pada sekujur bodi mengentalkan aura red devil. "Puas banget pokoknya. Apalagi kelar proses penggarapan langsung aku boyong ke kontes modifikasi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan langsung nyabet juara satu di kelas bebek modif. Kebanggan tersendiri bagiku," girang Wahyu sang empunya red devil ini.
Satu lagi, pada batok lampunya ditanamkan projektor yang memang sudah menjadi tren saat ini. (motorplus-online.com)
KOMENTAR