"Konsep yang saya bawa adalah Euro Fighter (EF), petarung di jalanan bergaya Eropa dengan menyertakan unsur-unsur modern," kata I Nyoman Suparwata yang biasa dipanggil Nang Pacung.
Untuk menggunakan belt seperti itu, dia harus membuat pully. "Sebab tidak ada ukuran pully variasi yang cocok dengan dimensi belt yang saya inginkan," kata Nang Pacung lagi.
Dia membuat pully untuk depan dan belakang. Sebenarnya untuk depan masih ada gir kecil dan rantai yang kemudian disambungkan ke pully depan. Semacam menggunakan transfer case.
"Sedangkan untuk beltnya menggunakan merek X Speed. Merupakan belt yang banyak digunakan di mesin-mesin kapal," kata ayah 2 anak ini.
Kekuatan belt ini memang sangat diperhatikan oleh Nang lagi. Hal itu karena bobot motor sudah jauh lebih berat dibandingkan aslinya. Penyebabnya antara lain karena penggunaan pelek custom di belakang.
"Saya membuat pelek dengan lebar 3 inci dari bekas pelek mobil. Sedangkan ukuran diameternya 14 inci," ujarnya lagi. Sudah pasti pelek dengan spesifikasi seperti ini lebih berat dibandingkan pelek standar atau yang variasi biasa sekalipun.
Apalagi ukuran ban yang digunakan juga tergolong ekstra besar. Roda belakang itu sekarang menggunakan merek Shinko besarnya 180/80-14. Ban ini mempunyai profil atau kembangan yang besar seperti tahu.
Akibatnya bobot roda menjadi berat. Sehingga membutuhkan penarik yang kuat. Jika beltnya kecil dikhawatirkan akan cepat putus.
DATA MODIFIKASI
Pelek depan : Rossi
Ban depan : Shinko 140/80-17
Pelek belakang : Custom
Arm : Custom
Monosok : Kitaco
Setang : Top Secret
Knalpot : Custom
Kaliper : KTC
Disc brake : PSM
Stop lamp : Koso
KOMENTAR