Arus DC pilih bohlam watt besar
Semakin besar watt bohlam yang dipasang di batok lampu, cahaya yang keluarkan pun semakin terang. Contohnya kalau motor yang awalnya pasang bohlam 12V/35 watt, lalu diganti jadi 12V/55 watt, sinar yang dipantulkan ke jalan semakin besar.
Diganti ukuran bohlam lebih besar lagi, yaitu 12V/100 watt juga bisa saja. Cahaya lampu bisa lebih terang dari yang asli atau di bawah 12V/100 watt. Cuma yang jadi masalah, apakah spek aki yang dipakai sanggup menyuplai setrum ke bohlam baru?
Setrum dari aki, selain untuk bohlam lampu depan, belakang dan lampu rem. juga harus menyuplai setrum ke lampu indikator di panel, sein dan komponen lainnya.
ÔÇ£Jika semua itu digunakan dalam jangka waktu lama, jangan heran setrum aki jadi cepat ngedrop. Sebab setrum yang keluar tidak sebanding dengan yang tersedia di aki dan yang disuplai dari sepul atau generator," ujar Kunto yang juga pintar seting alat-alat audio itu.
Lanjut Kunto, kejadian seperti itu membuat aki ngedrop di motor kelistrikan arus DC. Biasanya disebabkan pemilik salah takar pada saat melakukan penambahanan lampu model variasi.
Biasanya sih, beban watt pada komponen variasi melebihi batas kemampuan aki. Pada accu yang spesifikasi hanya untuk ukuran bohlam motor standar.
Kalau enggak mau aki tekor, coba kita hitung seberapa besar kemampuan accu di motor sanggup menyupklai arus ke komponen kelistrikan. Yaitu dengan cara melihat spesikasi aki.
Misal spek aki Honda Tiger 12V/7 Ah. Kalau dihitung dengan rumus watt yaitu = volt x ampere. Jadinya 12 x 7 = 84 watt. Ini berarti aki Tiger hanya mampu menyuplai arus listrik ke komponen kelistrikan hanya 84 watt per jam. Lebih dari itu, aki cepat tekor.
KOMENTAR