Yang jadi perhatian mereka, motor harus lincah dalam kota, simpel tapi tetap elegan juga mewah. "Kayak motor ini, disasar bergaya bratstyle," buka Franky. Apresiasi ada pada taste sang builder. Kejelian pada langkah modifikasi, bermain efek gelap-terang, simplisitas, skill painting, pilihan bahan penunjang variasi dan gaya padat tapi enggak terkesan berat.
Pilihan tangki mungil dan setang U bar handmade bikin motornya padat.Sipnya, bagian depan makin dibuat rapat.Franky `menguncinya` lewat pemedekkan sok depan genuine sampai 5 cm. Ini tipikal urban rider yang lagi ngetrend.
Pemendekkan sok menjadikan roda depan jadi sangat dekat dengan T bawah motor. Enggak banyak ruang tersisa di sektor ini. Pilihan diameter roda 19 inci terlihat pas. Apalagi alur bannya salur, khasnya traditional choppers! Apalagi sengaja enggak pakai sepatbor depan supaya estika ol skoolnya makin kelihat.
Lanjut ke belakang tangki, Franky terus eksplorasi lewat jok single seat khas Yasashii. Gandrung old style, jok terbungkus kulit motif kulit gajah plus sok konvensional klasik yang stylish.
Diteruskan sepatbor khas choppers era 70-an. Si buntut bebek alias ducktail. He..he.., tentunya ducktail ala Yasashii, dirancang mungil dan pendek, hanya setengah ban.Tujuannya jelas, desain ini tetap bikin profil roda belakng lebih nongol. Congratz!
HITAM, GOLD DAN SENTUHAN KULIT
Engine cover keemasan di dua knalpot, cover accu juga tutup saringan karbu jadi aksen yang asyik dinikmati. Apalagi ia kreatif menuntaskan nuansa gold tadi di tiap ujung knalpotnya.
Harmonisasi itu bikin efek gelap terang, lux tapi enggak poser. Mampu jadi kesatuan karakter yang khas. Di soal ini Yasashii berhasil mewujudkannya.(motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Dunlop 4,00x19
Ban belakang : Shinko 4,x16
Karbu : S&S
Headlamp : Aftermarket
KOMENTAR