Di Balik Ketangguhan Vario Techno 125 PGM-FI Taklukkan Jawa-Bali

Motorplus - Selasa, 13 Maret 2012 | 17:32 WIB


Setelah resmi diluncurkan awal pekan lalu (5/3), Honda Vario Techno 125 PGM-FI langsung dibawa turing menjelajah pulau Jawa dan Bali. Mengusung tema Ultimate Journey Jawa-Bali, perjalanan ini didedikasikan untuk menguji ketangguhan Honda Vario Techno 125 PGM-FI.

"Sesuai namanya Ultimate Journey, turing ini kami lakukan untuk membuktikan endurance, performa dan konsumsi bahan bakar Vario Techno 125 PGM-FI. Perjalanan ini adalah yang terjauh yang pernah dilakukan ATPM pada sebuah sepeda motor jenis matik," jelas Judhy Goutama, Senior Manager Brand Activation Dept PT Astra Honda Motor (AHM).

Perjalanan selama 7 hari ini menyimpan banyak cerita. Yuk kilas balik, kita lihat perjalanan 12 Honda Vario Techno 125 PGM-FI dan sekitar 200 rider dari berbagai klub dan komunitas Honda, Jurnalis dan Blogger.

Senin (5/3), Jakarta-Pamanukan


Titik start pada hari pertama adalah di lobi Hotel Shangri-La, Jakarta yang secara resmi dilepas oleh President Director PT Astra Honda Motor (AHM), Yusuke Hori dan Executive Vice President Director PT AHM, Johannes Loman.

Para rider yang mayoritas jurnalis berbagai media masa nasional ini langsung merasakan perjalanan menembus kemacetan dari Jakarta menuju Karawang. Untungnya, kenyamanan suspensi dan jok baru yang lebih lebar membuat perjalanan tetap mengasyikan.

"Buat stop and go di kemacetan juga tetap enak. Tarikannya responsif sekali," aku Antonius Yuliyanto, jurnalis dari Tabloid OTOMOTIF. Selepas Karawang, rider diganti oleh rekan-rekan dari klub Honda untuk menyelesaikan perjalanan sampai Pamanukan.

Selasa (6/3) Pamanukan-Pekalongan


Di rute ini lebih banyak lintasan lurus dengan tekstur aspal bergelombang yang menawarkan tantangan tersendiri bagi para rider pecinta kecepatan. Top speed Honda Vario 125 PGM-FI bisa diekplorasi lebih dalam.

"Tadi sempat ngebut sampai 120 km/jam," ungkap Alga Dwi, rider dari Honda BeAT Riders Club Bandung sambil menunjuk speedometer digital Honda Vario CBS Techno 125 PGM-FI tunggangannya. Bahkan ada rider lain yang tembus 126 km/jam!

Hal yang sama dirasakan Setio Aji dari Scoopy Club Bandung. "Saat kencang tetap stabil. Di kecepatan lebih dari 90 km/jam tidak terasa bergetar. Stabil banget!" ungkapnya.

Skubek baru Honda ini mengusung mesin global dengan konsep Enhanced Smart Power (eSP) engine. Mengadopsi piston berdiameter 52,4 mm dan stroke 57,9 mm. Hasilnya kapasitas ruang bakarnya menjadi 124,8 cc. Tenaganya mencapai 11,3 PS pada 6.500 rpm. Wajar kalau performanya luar biasa.

Rabu (7/3) Pekalongan-Semarang-Yogyakarta-Solo


Jalur paling menarik adalah Semarang menuju Yogyakarta. Kontur jalan yang naik-turun membelah pegunungan di daerah Ungaran, Bawen hingga Ambarawa serta turunnya hujan di Ungaran dan Magelang dirasa cukup menantang.

Teknologi injeksi PGM-FI membuat performa Honda Vario 125 PGM-FI tetap baik meski cuaca berubah-ubah. "Biasanya, pada motor karburator saat hujan jadi susah hidup. Atau dari hujan tiba-tiba cuaca jadi cerah, tenaganya agak ngedrop. Tapi Vario Techno 125 PGM-FI enggak, performanya selalu enak!" ungkap Dimas Mahesa rider dari Javacomm (Jogja Vario Community).

Dengan teknologi injeksi PGM-FI secara otomatis settingan pengabutan bahan bakar berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Tidak ada lagi pembakaran terlalu basah atau kering akibat perubahan cuaca. Hasilnya, pembakaran selalu sempurna, tenaga dan efisiensi bahan bakarnya pun selalu dalam kondisi optimal.

Pada hari ketiga ini, rekor konsumsi bahan bakar juga terpecahkan. Konsumsi bahan bakarnya tembus 78,8 km/liter dengan kecepatan rata-rata rombongan saat itu adalah 40 sampai 50 km/jam. Rekor ini dibuat oleh Setyo Adi, rider dari Javacomm yang memiliki tinggi badan 168 cm dan berat 65 kilogram.

Kamis (8/3) Solo-Semarang-Rembang


Lepas dari Solo, para rider dimanjakan dengan torsi Honda Vario Techno 125. Tanjakan-tanjakan di sepanjang Boyolali hingga Bawen mudah ditaklukan. Torsi maksimal 1,1 kgf.m di 5.000 rpm membuat rider tidak perlu menarik gas dalam-dalam untuk melintasi jalan menanjak. Selepas Semarang, rombongan kembali menyusuri jalur pantura pulau Jawa. Beberapa daerah bersejarah seperti Demak dan Kudus juga menjadi tempat pemberhentian.

Jumat (9/3) Rembang-Surabaya-Pasuruan

Panas terik menghiasi perjalanan di hari Jumat ini, terlebih jalur yang dilalui hampir selalu berada di pinggir pantai. Sesampainya di Surabaya, semua rombongan disambut antusias oleh masyarakat kota pahlawan sekaligus menjadi saksi regional public launching yang berlangsung di Surabaya Town Square.

Perjalanan malam dari Surabaya menuju Pasuruan diguyur hujan. Untungnya sorotan head lamp Dual Keen Eyes pada Honda Vario Techno 125 sangat terang. Lubang dan jalanan rusak tetap bisa dihindari oleh 12 rider yang ikut dalam etape ini.

Sabtu (10/3) Pasuruan-Banyuwangi


Rombongan langsung dihadang kemacetan parah di sekitar perbatasan Pasuruan-Probolinggo. Penyebabnya adalah antrian kendaraan akibat banjir dan adanya beberapa jembatan serta ruas jalan yang sedang dalam perbaikan.

Terpaksa rider lebih banyak diam ketimbang memacu Vario Techno 125 PGM-FI. Meski begitu, beberapa fitur justru dibuktikan kegunaanya. Seperti tombol pembuka jok yang ada di rumah kunci kontak, terbukti mudah digunakan ketika hendak menyimpan jas hujan ke dalam bagasi. Tinggal pencet tombol, jok langsung terbuka.

Minggu (11/3) Banyuwangi-Denpasar


Pagi yang cerah dan arus selat Bali yang cukup tenang mempercepat penyebrangan dari pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk. Jalan berliku dan jalan berlubang jadi suguhan pada etape ini. Untungnya suspensi baru Honda Vario Techno 125 PGM-FI mampu meredam jalan rusak tanpa berisik.

Yang unik pada etape terakhir ini adalah kehadiran VJ Daniel, brand ambassador Vario Techno 125 PGM-FI yang ikut langsung dalam rombongan turing ini. Rute yang dilaluinya dari Tabanan menuju Denpasar dengan jarak sekitar 26 kilometer.

"Naik motor ini sangat luar biasa. Tarikannya luar biasa, tidak ada getaran yang bikin bokong pegel," bebernya usai riding bersama 11 rider lainnya. Rombongan pun akhirnya finish di GOR Ngurah Rai Bali.

Total perjalanan yang ditempuh adalah sejauh 1.538,05 kilometer. "Sesuai dengan target kami lebih dari 1.400 kilometer," ujar Judhy Goutama. "Rata-rata penggunaan konsumsi bahan bakar sepanjang perjalanan pada semua motor adalah 58,1 km/liter. Masih lebih irit dari pengujian kami menggunakan metode ECE R40 yaitu 52,1 km/liter," jelasnya.

Sepanjang perjalanan juga tidak ada kendala apapun, semua berjalan lancar. Mesin global dengan konsep Enhanced Smart Power (eSP) dan transmisi CVT baru terbukti membuatnya bertenaga. Ditambah lagi, dengan dukungan injeksi PGM-FI konsumsi bahan bakarnya jadi sangat hemat sekaligus rendah emisi.

Aplikasi ACG starter yang menggabungkan starter dengan magnet untuk pengapian dan sistem pengisian membuat mesin jadi lebih ringkas karena tidak lagi memerlukan dinamo starter konvensional dan mekanisme gigi starternya. Jadi jangan kaget kalau starter Honda Vario Techno 125 PGM-FI jadi sangat halus dan tidak berisik

Selain itu fitur baru lainnya adalah kapasitas boks bagasi besar mencapai 18 liter. Tangki bahan bakarnya juga mencapai 5,5 liter. Posisi switch pembuka jok diletakan di dekat kunci kontak. Automatic headlamp on (AHO), serta fitur keselamatan seperti side stand switch, dan parking brake lock tetap ada. Honda juga tetap menyediakan pilihan Combi Brake System (CBS) dan tipe standar.

Terbukti Honda Vario Techno 125 PGM-FI Taklukan Jawa-Bali! (adv)


Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular