Uniknya, doi nggak ikutan jadi pembalap, tapi lebih konsen di soal estetika motor. Lewat modal KZ 200 alias Binter Merzy, ia ingin mengabadikan kenangan bokapnya ini.
Pilihan untuk KZ bisa dibilang tepat. Dasarnya motor ini tergolong klasik, lahir antara 1980-1985. Mesinnya lumayan gede, menganut desain sasis konvensional, down tube tunggal dan dua sok konvensional.
Sasis hanya sedikit mengalami rombakan. ÔÇ£Rake enggak diubah dan buntut saja yang dimodifikasi,ÔÇØ jelas builder asli Kunciran, Tangerang ini.
Dari bentukan dasar inilah, 52 Custom bermain di peranti penunjang. Mulai bagian depan dulu, setang pakai ala klasik diambil dari Suzuki Thunder 125 cc. Tangki mendekati mustang style yang dibuat sendiri oleh rumah modifikasi ini.
Lanjut ke belakang, gaya sport jalanan ini enggak menuntut desain jok kompleks. Hanya rata dengan center bone yang memang enggak diutak-atik. Untuk urusan ini, 52 Custom dibantu Cown Custom mewujudkan bergaya klasik flat track 60-an.
ÔÇ£Dari sana bentuknya sudah makin kelihatan, bagian bawah, knalpot dirancang simpel dan enggak banyak berlekuk,ÔÇØ kata Pei lagi. Pertimbangan simplisitas ini karena buntut ala hornet dibuatnya mengusung tema slim dan simpel.
Agar lebih afdal, pilihan ban juga gak boleh mengganggu aroma klasik sport. Dipilih yang besar dan lingkarnya terasa pas.
STYLISH PLUS PERFORMA
Komentar detail dan stylish dari builder pada ownernya memang terbukti. Urusan cat misalnya, sang pemilik memegang komando penuh. Desain angka 9 dan warna yang retrto sport langsung didesain Berto.
Di sisi lain, jeroan mesinnya juga segar. Selain part daleman pakai new old stock original, mesin juga sudah alami bore up sampai 250 cc.
ÔÇØKarburator juga enggak pakai standar Merzy, tapi diganti yang punya venturi 28 mm,ÔÇØ jelas mereka berdua.
Nice bikes! (motorplus-online.com)
KOMENTAR