Tapi, perlu diperhatikan. Sebab, tidak semua ban itu bisa dipakai. Tentunya, kudu diperiksa kekerasan kompon ban itu sendiri. Lalu, bagi yang tubeless juga. Jika tim salah meletakkan atau menyimpan ban, maka ban yang tanpa aplikasi ban dalam itu tak bisa dipakai lagi.
Misalnya, jika penyimpanan ban diletakkan tanpa alas di lantai dan ruang terbuka. Bisa saja, ban tubeless itu tak lagi sempurna. Karena ketika dipasang ke pelek dan diisi udara, angin akan keluar dari sisi samping alias bead wire. Itu lho, bagian ban menempel dengan bibir pelek.
Meskipun tekanan udara dibuat kencang, tapi tetap saja akan keluar dari sisi bead. ÔÇ£Itu bisa saja terjadi jika ban mengalami proses pengerasan ozon. Hal ini, akibat salah perlakuan penyimpanan,ÔÇØ sebut Riza, Marketing Dept Head PT Suryaraya Rubberindo Industries, produsen ban FDR.
Ban yang terbuat dari karet sintetis, juga bisa menjadi keras. Tak ubahnya karet yang dibiarkan terkena perubahan suhu dan udara, maka sisi bead wire menjadi keras. Akibatnya, strukturnya menjadi berubah dan keras. Bisa juga diakali pakai ban dalam. Tapi, tentunya performa ban tak sepenuhnya sempurna ya.
Selain terjadinya pengerasan, lembab yang diserap kompon juga bisa membuat terjadi pengusangan. Itu akibat suhu ban tidak merata. Akibatnya, kekerasan kompon ban juga menjadi tak rata. Bisa dibilang, sama dengan efek jika terkena sinar matahari atau ultra violet langsung.
Maka itu, enggak salah juga buat memperhatikan penyimpanan ban. Jika untuk kondisi lama ban tak ingin segera dipakai, baiknya diberi alas. Baik itu alas dari papan kayu atau media lain yang tak menghantar dingin ke ban nantinya.
Sehingga, tak terjadi pengerasan dan pengusangan kompon si karet hitam bundar. Juga, hindari menyimpan ban dengan cara menumpuk yang bisa berakibat perubahan struktur bead wire. Terlebih jika ban ditumpuk dalam jumlah lebih dari 2 ban.
So, perhatikan ya! (motorplus-online.com)
KOMENTAR