ÔÇ£Sayangnya di race pertama gagal finish. Karena ada benturan pembalap lain. Di race ke-2 semua terjawab. Hasil ini sebagai tolak ukur dan modal kedepannya,ÔÇØ sebut Hasan Tandina, owner tim Yamaha Yamalube IRM PBM FDR NHK.
Lanjut! Seperti disebut di atas kalau Fedri enggak butuh power besar buat jinakan pacuannya. Sebab, Apri Wahyudi selaku tunner tim yang bermarkas di Jogja ini, beberapa kali malah turunkan kompresi Jupiter yang bermain di kelas bebek 125 cc 4-tak tune up seeded ini.
"Sebelumnya main di kompresi 12,8 : 1. Lalu diturunkan lagi jadi 12,6 : 1. Tapi, power masih kebesaran. Akhirnya dibikin jadi 12 : 1,ÔÇØ ungkap Apri yang punya dasar korek engine dari Sri ÔÇÿGhandoelÔÇØ Hartanto, sang paman sekaligus salah satu tunner senior tanah air.
Lalu untuk kepala silinder, dipapas 1 mm dengan bentuk kubah ikuti diameter piston. ÔÇ£Pernah coba kubah dibuat model bath tub. Tapi, malah kurang bagus. Beberapa kali mesin malah jebol,ÔÇØ tambahnya sembari bilang pakai bensol biru buat Jupiter ini.
Efek lain dari penurunan kompresi, dilakukan penyesuaian di seputar noken as. Kem alias noken as, durasinya diturunkan. Buat klep In, membuka 30?? sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 63?? setelah TMB (Titik Mati Bawah). Total durasi, jadi 273??.
Kalau melihat klep isap yang baru menutup mulai 63 setelah TMB, terlihat juga kompresi bersih cukup kecil. Menandakan power motor sangat smooth atau halus. Tidak membuat power galak.
Sedang buat klep ex, membuka 59?? sebelum TMB dan menutup 37?? setelah TMA. Total durasi buat klep buang, 276??. Jika dihitung secara keseluruhan, LSA (Lobe Separation Angle) jadi 104??. Punya LSA yang sedang.
ÔÇ£Sebelumnya sempat pakai durasi lebih tinggi. Tapi, power bawah masih kebesaran. Makanya diturunkan sedikit,ÔÇØ aku Apri.
Oh ya! Buat klep isap, dipakai merek EE yang diameternya dibuat jadi 29 mm. Klep buang, pakai Sonic dengan diameter 24 mm. Lalu, per klep andalkan per Jepang yang warna biru. (motorplus-online.com)
KOMENTAR