Kebetulan motorplus-online.com punya reporter wanita. Yuk, telusuri laporannya bersama Mio J.
Fitur dan Teknologi
Dimulai dari desain bodi. Perubahan bentuk yang tidak terlalu drastis bila dibandingkan dengan Mio lama diyakini tetap memikat kaum hawa. Tetap manis, sedikit lebih modern karena memiliki garis-garis bodi yang lebih tegas tapi tidak berlebihan.
Pilihan warnanya juga asik, ada teen untuk yang suka sporty. Cirinya bodi memiliki warna three tone dan pelek putih. Atau pilih seri family yang lebih elegan.
Toh keuntungan dari bagasi yang tidak terlalu besar, bodi Mio J bisa tetap ramping. Oiya, konsol di bawah setang juga lumayan fungsional, meski cuma ada satu di sisi kiri saja tapi lumayan bisa digunakan menyimpan sarung tangan, masker atau botol minum.
Berhenti ke POM bensin dan mengisi bahan bakar adalah salah satu hal paling tidak disukai pengendara wanita. Selain harus mengantri, prosesi turun dari motor, buka jok sampai menunggu mengisi bahan bakar cukup merepotkan. Untungnya, kapasitas tangki bahan bakar Mio J lumayan besar, kini mencapai 4,8 liter. Bisa lebih jarang ke POM bensin.
Fitur terakhir yang sangat memudahkan adalah mekanisme kunci berpengaman magnet. Untuk menutup lubang anak kunci, tinggal memutar diameter luar rumah kunci. Membukanya juga mudah, karena posisi magnet ada di tengah jadi lebih gampang diarahkan dan diputar untuk membuka.
Handling
Yang lebih penting dari sekedar tampilannya adalah dimensi dan kemudahan berkendara. Untungnya Mio J ini tetap kompak seperti generasi Mio sebelumnya. Paling dirasakan adalah tinggi jok yang hanya 745 mm masih wajar untuk para wanita.
Pijakan kaki memang lebih lebar, sayangnya kini tidak ada lagi bagian bertingkat di sisi belakang. Pilihan posisi kaki jadi hanya santai ke depan atau duduk dengan posisi sempurna dengan kaki di tengah. Pada Mio lama, kaki bisa dilipat sedikit ke belakang buat yang ingin mengubah riding style-nya jadi sedikit sporty.
Meski begitu tekstur baru di dek pijakan kaki terbukti sangat berguna. Lantai Mio J ini sama sekali tidak licin. Kaki tetap mantab meski sedang melakukan pengereman secara mendadak. Satu lagi yang bikin enjoy adalah bobot motor ini tidak terlalu berat, terasa saat harus menggeser motor di parkiran. Enggak harus minta tolong tukang parkir mengeluarkan motor hehee..
Berbeda dengan footstep boncengers Mio Sporty yang terlalu rendah, posisi footstep Mio J dibuat lebih tinggi. Efeknya kaki pengendara saat turun tidak lagi nyangkut di kaki pembonceng.
Performa
Selain wara-wiri dengan Toyota Rush A/T, reporter motorplus-online.com yang kali ini jadi tester juga kerap berkendara dengan Yamaha Mio Sporty. Artinya cocok membandingkan performa mesin baru Mio J dengan varian lawasnya yang masih berkarburator.
So, kesimpulannya tarikan Mio J ini lebih enteng dibanding Mio Sporty. Gasnya enteng, buka gas sedikit sudah langsung berjalan. Tapi getaran di putaran awal memang lebih terasa dibanding model sebelumnya, selebihnya setelah kecepatan makin tinggi benar-benar halus.
Tenaganya yang responsif salah satunya didukung oleh mesin 114 cc SOHC 2 klep berpendingin udara yang sudah dilengkapi teknologi injeksi YMJET-FI. Yamaha mengklaim YMJET-FI sangat efektif di economic zone, yaitu di kecepatan 20 sampai 55 km/jam. Cocok dengan karakter berkendara wanita yang umumnya tidak terlalu butuh kecepatan.
Waktu perjalanan yang kedua sengaja dipilih siang hari. Pantauan jalan raya ramai lancar dengan kecepatan dibatasi kurang dari 80 km/jam. Konsumsi bahan bakar motor ini bisa tembus 54,6 km/liter. (motorplus-online.com)
KOMENTAR