Sesuai karakternya, sirkuit ini punya banyak tikungan parabolik, ada yang panjang juga pendek dengan kontur sedikit naik turun. Trek lurusnya juga tidak terlalu panjang, jadi Tanya soal top speednya di sini. Tapi mari bicarakan riding position, handling dan kemampuan suspensinya.
Mulai dari posisi duduk dulu. Yang pernah naik Mio Soul, Mio Sporty atau Mio J pasti masih akan merasa mirip-mirip. Ground clereance dan jok yang tidak terlalu tinggi memang pas buat orang Indonesia yang umumnya tidak jangkung.
Tinggi joknya hanya 745 mm sangat memudahkan. Panjang dan lebar jok baru Soul GT ini juga serupa Mio J, empuknya juga tak jauh beda. Tapi saat duduk dan menggenggam setang, terasa sedikit berbeda. Soul GT terasa sedikit lebih tinggi. Apalagi bila dibandingkan dengan Mio Soul lama, posisi duduknya lebih tegak tapi tetap santai karena setang tidak terlalu rendah.
Ruang kakinya juga lega. Serupa seperti Mio J, tekstur di dek pijakan kaki membuat sepatu tak mudah meleset. Posisi kaki juga bisa berpijak dalam beberapa posisi nyaman. Mau sedikit selonjor biar santai boleh, di tengah agar tegak bisa, Tapi yang paling cocok untuk di Sentul mundurkan kaki sampai mentok, riding position jadi lebih sigap.
Performa Menengah ke Atas Halus
Langsung bejek gas! Sesaat ketika mesin dinyalakan suara hingga karakter getarannya tidak ada bedanya dengan Mio J. Putaran rendah hingga menengahnya terasa halus, baru di putaran menengah atas tenaganya terasa lebih ngisi. Bila dibandingkan dengan Soul lama yang masih menggunakan karburator, versi injeksi ini memang lebih responsif.
Soul GT memiliki mesin 4-langkah, 2 valve, SOHC, berpendingin kipas dan berkapasitas 113 cc. Salah satu teknologi unggulannya adalah injeksi Yamaha Mixture JET-Fuel Injection (YMJET-FI) yang membuatnya jadi ramah lingkungan sekaligus hemat bahan bakar.
Wheel base-nya yang tetap kompak, 1.240 mm membuat motor yang dibanderol Rp 13,9 juta on the road Jakarta ini tetap lincah. Pada tikungan zig-zag motor masih mudah pindah arah. Ketika menaklukan jajaran kun juga terasa handlingnya sangat ringan, kebayang deh betapa mudahnya meluik-liuk di kemacaten.
Sayangnya tiap kali menikung cepat, standar tengah dan bodi samping bagian bawah lebih mudah bergesekan dengan aspal. Padahal ground clereance-nya relatif tidak terlalu rendah, yaitu sekitar 130 mm. Malah Mio Soul lama yang juga ikut dijajal di sirkuit yang sama, kolongnya relatif aman. Mungkin karena desain bodi samping bagian bawahnya dibuat sedikit lebih lebar.
Tapi jangan khawatir, buat pemakaian sehari-hari bisa menikung seberapa miring sih? Intinya tetap nyaman untuk harian.. (motorplus-online.com)
KOMENTAR