ÔÇØYa, mereka kan ada di dalam kabin. Separah apa pun benturan masih ada halangan dengan motor dan langsung berhadapan dengan tubuh kita,ÔÇØ khawatir Jorge.
Di jalanan, kami pernah mengalami hal miris berkenaan dengan prilaku mobilis. Contoh kasus jalur Bogor-Sukabumi yang penuh jalan berlubang. Karena jalan lambat, salah satu mobil nggak sabar nyalip mobil di depannya. Dari arah berlawanan, ada motor melaju dan mau nggak mau mengalah ke pinggir menghindari benturan. Akibatnya fatal, motor terpaksa melindas jalan berlubang dan terjerembab. Ridernya terluka parah tapi mobil yang jadi biang keladi, nggak mau tahu.
Dalam situasi lain mobilis harus lebih waspada dan meninjau situasi jalan di semua spion. Jika ada motor kelewat dekat, silakan menjauh. Jika terlalu dekat dan ngerem mendadak, kecil kemungkinan pengemudi cedera. Lain dengan motor, jika mobil di depan berhenti mendadak, ia bakal ikutan rem. Kalau ridernya kurang pengalaman, nggak melakukan deselerasi berkala, ban bisa ngunci dan terjungkal. Di sini diharapkan empati mobilis menghindari kejadian itu.
Makin gawat, beberapa jenis mobil didesain memiliki pilar A di kaca depan kanan-kiri. Dirancang untuk memperkuat frame samping plus menghidari pembuatan kaca samping lebar hingga kekuatan berkurang.
Di jalan pilar A ini bisa membahayakan. Pilar ini sempat menghebohkan pengguna jalan di Eropa karena menghalangi pandangan samping. Pengamat jalan raya memprotes adanya pilar ini. Sebagai ilustrasi, saat di persimpangan jalan, kedatangan biker dari arah kanan-kiri terhalang pilar ini. Investigasi tabloid Inggris ternama, MCN (Motorcycle News) menegaskan kalau keberadaan pilar itu ilegal dan bisa merengut nyawa biker. (motorplus-online.com)
KOMENTAR