Workshop ini menawarkan injektor pengganti buat motor yang sudah alami peningkatan volume silinder. Misalnya buat Yamaha V-ixion.
Buat varian sport injeksi dari Yamaha ini, tersedia dua tipe injektor. Yaitu yang tipe 150 cc/mnt dan 180 cc/mnt. Tentunya, yang disebut kedua punya daya injeksi lebih banyak ketimbang pertama.
Pengetesan dilakukan di atas mesin dyno milik UR lewat pantauan AFR (Air Fuel Ratio). Lewat AFR, bisa dibaca jelas campuran bahan bakar dan udara yang masuk. Pakai Honda Supra X125 PGM-FI lansiran 2007, engine masih dalam kondisi standar.
Injektor pengganti yang dipakai, memiliki perbedaan di bagian model lubang. Meski keduanya tetap aplikasi 6 lubang, tapi lubang di nozzel alias injektor standar berbentuk melingkar. Sedang di nozzel penganti, model lubang sejajar kanan-kiri.
Saatnya melakukan tes pertama dengan injektor standar. Kali ini, power yang didapat bermain di 7,53 dk. Lalu, AFR bermain di angka 1 : 13,14. Artinya, 1 molekul bahan bakar berbanding dengan 13,14 molekul udara.
Kini lanjut ke tes kedua. Pakai injektor pengganti, tenyata AFR yang dihasilkan terlalu kaya. Ketika mesin berlari, AFR menjadi 1: 8,14. Ternyata, perbandingan yang dihasilkan terlalu kaya. Sebab, penurunannya terlalu berlebih. AFR turun 5 tingkat. Akibatnya, power menjadi drop ke 5,50 dk.
So, bisa diambil kesimpulan lewat pengetesan ini. Buat memperkaya bahan bakar ke ruang bakar, bisa aplikasi injektor aftermarket ini.
ÔÇ£Tapi, harus sesuaikan dengan kebutuhan. Jika Supra X125 ini sudah alami lonjakan volume silinder hingga 200 cc, mungkin akan lebih pas. Kalau belum naik spek, sebaiknya pakai injektor yang tak terlalu jauh step-nya,ÔÇØ bilang Freddy A. Gautama, owner Ultraspeed Racing. (motorplus-online.com)
KOMENTAR