Perlakuan Terhadap Motor Baru, Pentingnya Inreyen Diri

Motorplus - Senin, 21 Mei 2012 | 14:00 WIB


 Cukup setengah jam menginreyen diri
Punya motor baru, pasti tidak lepas dari isitilah inreyen. Sebetulnya, inreyen nggak hanya berlaku buat motor sobat. Tapi, ente sebagai rider pun harus diinreyenkan juga. Bila motor tidak inreyen, bisa berakibat fatal pada mesin. Tapi, bila sobat tidak menginreyenkan diri, bisa nyusruk bin gedubrak alias jatuh. Aduh...

Maklum. ÔÇ£Motor baru mempunyai karakter berbeda dengan motor bekas alias motkas. Apalagi bila usia atau umur pakai motor lama brother sudah lebih dari 5 tahun,ÔÇØ buka Fandy, biker asal Tangerang. 

Biar tidak gedubrak, sisihkan juga waktu setengah jam untuk menginreyen diri Anda. Bahasa gampangnya, adaptasi, Bro. Ada beberapa hal yang memang mesti dilakukan.

Pertama, pahami putaran gas. Seberapa banyak gas diputar, tenaga motor sudah keluar. ÔÇ£Khususnya motor yang tidak dilengkapi takometer atau penunjuk putaran mesin,ÔÇØ tambah penggeber Yamaha Jupter MX ini.

Setiap motor pasti berbeda. makanya, buka gas secara perlahan. Buka gas secara perlahan dan rasakan tenaganya. Gas dipelintir seperdelapan, seperempat atau atau bahkan setengah. Rasakan berapa tenaga yang disemburkan. Ini penting untuk mengisi feeling.


 Pelintir gas secara perlahan
Putaran gas ini pasti berbeda dengan motor lama. Cenderung lambat menggapai tenaga bawah. ÔÇ£Ini karena beberapa komponen di mesin sudah mengalami keausan. Kadang, butuh setengah putaran dipelintir, motor baru jalan,ÔÇØ tambah Franky pemilik Yamaha Scorpio. Sebaliknya, motor baru, hanya seperampat putaran, sudah melompat.

Kedua adalah soal pengereman. Pada bebek dan sport, rem pada tangan dan kaki. Pada skubek, semuanya di tangan. Feeling mesti dilatih. Seberapa kuat menginjak rem motor akan berhenti.

Terlalu kuat, motor akan sliding. Terlalu lemah, motor ogah berhenti. Setiap motor pasti berbeda. Demikian juga dengan rem depan. Latihlah dengan dua jari tangan. Seberapa kuat menekan tuas rem motor akan berhenti dengan aman. Bukan mendadak.

Ketiga radius putar. Setiap motor mempunyai radius putar berbeda. Meski satu merek, bila tipenya berbeda radius putar juga ikut berbeda. "Caranya dengan mencoba mengendarai motor lalu putar balik tanpa kaki turun ke aspal," ujar pria berambut lurus itu.


 Injak rem saat jalan. Latuhan feeling
Berapa sudut lebar jalan yang diperlukan untuk dapat membuat motor berputar arah, itulah radius putarnya. Pahami dan penting untuk diingat.

Terakhir handling.  Setiap motor punya sudut rake berbeda. Juga ketinggian setang. Jarak jok ke setang juga tidak sama. Ini yang membuat handling motor jadi berbeda. Ada yang berkarakter turing sehingga setang agak tinggi, ada karakter sport yang memaksa kita harus sedikit rada menunduk.

Untuk melatih handling, cobalah riding dengan zig-zag. Ini untuk melatih keluwesan dan kelenturan badan mengendalikan motor. Semakin kita luwes, semakin menyatu kita dengan motor.  Hal ini juga melatih reflek saat menghindari lubang atau ketika motor diajak meliuk di tengah kemacetan.

Selamat menikmati motor baru! (motorplus-online.com)  

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular