Yamaha Byson dirasa speednya terlalu smooth dan kurang bertenaga. Nah, agar kelemahan Byson bisa sedikit ditutupi, banyak hal yang bisa ditempuh. Kalo kata pepatah, banyak jalan menuju ke Roma.
Untuk upgrade Byson, ada yang hanya menggunakan produk plug n ride. Ada juga yang upgrade komponen mesin. Biar ada bayangan, dikupas cara oke bikin Byson lari kenceng, nyok cekidot.
Sebelum upgrade, biar perbandingnya performanya dapat, Byson yang masih perjaka ting ting alias standaran dirunning di atas Dynotest 250i. Dinotest ini kepunyaan Aerospeed di Jl. H Nawi Raya No. 74, Jakarta Selatan.
Keadaan standar, Yamaha Byson standar, power maksimal yang didapat sebesar 11,07 hp (horse power). Sedangkan torsi 8,73 ft.lbs.
Setelah angka acuan didapat, giliran Byson yang sudah upgrade dirunning. Eits.. sabar dulu. Mending kita bahas dulu, apa saja yang diupgrade di Yamaha Byson keluaran 2010 kepunyaan Trisno. Dia dedengkot Byson Yamaha Owner Indonesia Club (BYONIC) di Jakarta Timur.
Piston Byson standar yang punya diameter 58 mm ditanggalkan. Sebagai gantinya, penggebuk kompresi kepunyaan Honda Tiger oversize 150 dipasang. Berarti diameter seher yang diaplikasi 65 mm.
Agar kuat, boring standar musti ganti punya mobil diesel. ÔÇ£Dengan langkah standar Byson 57,9 mm, kalo dihitung dengan rumus volume silinder, kapasitas naik menjadi 192 cc,ÔÇØ jelas Purwanto yang punya bengkel Reza Speed.
Karena, perutnya sudah buncit, aksi porting polish harus dilakukan. Lubang diameter dalam ex dibikin jadi 25 mm dan in jadi 27,5 mm.
Agar pemasokan bahan bakar bisa lebih lancar, butuh pengabut bahan bakar besar. Doi mempercayakan karburator Keihin PE28 yang sudah dijejali main-jet 115 dan pilot-jet 45.
Klep isap dan buang tetap standar. Dipadukan dengan rasio kompresi 14 : 1. Walah, tinggi sekali. Macam motor balap. Tapi, menurut Trisno nekat pakai Pertamax saja.
Kemudian biar enteng dan balance, kruk as dilubangi sebesar mata bor 6 mm. Katanya untuk mengimbangi kompresi yang sudah gede. Posisi lubangnya yang ngatur tukang bubut.
Daleman mesin sudah oke punya, kini giliran kelistrikan yang diinstal. Agar timing pembakaran lebih maju atau advance, doi aplikasi CDI BRT Dual Band Power Max yang bisa digunakan untuk standar dan tune up.
Diharapkan agar waktu percikan api sesuai dengan kompresi, koil racing Kitaco juga ikut diaplikasi. Dikombo dengan menggunakan cop atau kepala busi kepunyaan Yamaha Scorpio.
Saluran gas buang juga pastinya sudah ikut dibenahi. Apalagi banyak yang nuding bahwa knalpot standar Byson penyebab dropnya power motor, urusan gas buang doi pakai Doctor Muffler.
Nah.. sekarang sudah jelas kan speknya. Kalo sudah jelas, tinggal naikin deh motornya di atas dinotest. Dengan beberapa kali running.
Wow... mulai gasingan bawah sekitar 4.500 rpm. Sudah ninggalin jauh grafik standar yang warna biru. Alhasil, power dikatrol naik sebesar 4,88 hp dan torsi 2,37 ft.lbs.
Sekarang power maksimal motor menjadi 15,95 hp. Serta torsi 11,10 ft.lbs. Power ini didapat di gasingan 7.600 rpm.Selisihnya bisa dihitng. Jika power standar maksimal hanya 11,07 hp, kini jadi 15,95 hp. Kenaikannya 4,88 hp. Kanaikannya 44%. Lumayan daripada lu manyun. (motorplus-online.com)
TORSI (ft.lbs)
Rpm Standar Up grade
5.000 7,85 10,04
5.500 8,46 9,59
6.000 8,40 9,39
6.500 8,36 9,36
7.000 8,02 9,43
7.500 7,69 10,19
8.000 6,87 10,35
8.500 6,39 10,35
9.000 5,54 8,55
9.500 7,27
10.000 6,35
POWER (hp)
Rpm Standar Upgrade
5.000 7,45 9,55
5.500 8,87 10,05
6.000 9,60 10,74
6.500 10,34 11,59
7.000 10,68 12,57
7.500 10,98 14,55
8.000 10,47 15,77
8.500 10,35 15,39
9.000 9,49 14,64
9.500 13,15
10.000 12.05
KOMENTAR