Mekanik yang ada di belakang layar ini Haris ÔÇÿMlentisÔÇÖ Sakti. Doi mekanik muda yang biasa menangani besutan balap road race tim papan atas. ÔÇ£Memang ubahan motor basisnya dari road race. Juga aplikasi beberapa part yang biasa dipakai road race,ÔÇØ lanjut mekanik asal Jogja ini.
Ramuan setingnya mengadopsi rumus yang biasa dipake Jupiter-Z di IndoPrix atau MotoPrix kelas 125 cc dengan kapasitas mesin menyentuh 130 cc. ÔÇ£Memang hampir semua part diganti pakai milik Jupiter. Perbedaannya ada di rasio meyesuaikan trek yang hanya lurus saja,ÔÇØ buka Mletis.
Untuk gigi I, di patok 14/34 mata. Gigi II 16/28 mata. Gigi III, tetap pakai standar Jupiter, yaitu, 21/29 mata. Sedang gigi IV pilih kombinasi 23/26 agar napas bisa panjang. ÔÇ£Perbandingan gigi rasio dibuat lebih berat untuk mencegah power liar ketika start,ÔÇØ lanjutnya.
Buat meringankan putaran bawah, bobot magnet dipangkas menjadi 500 gram. Balancernya juga dibikin sama beratnya. Sebagai pamungkas, buat ngejar putaran atas Mlentis mengandalkan klep bawaan Honda Sonic. Untuk klep in dipatok 28 mm sedangkan klep out 24 mm.
Untuk suplai bahan bakar dipercaya Keihin PWK 28 mm yang banyak diaplikasi komunitas drag dengan main-jet 118 dan pilot-jet 65 lantaran suhu sedikit panas. Pada trek yang sedikit menurun ini mengandalkan final gear 14/34 biar lebih enteng.
Tapi, harga enggak bohong. Sok ini mampu meredam liarnya tenaga motor. ÔÇ£Kalau pakai suspensi biasa ban belakang maunya goyang-goyang, kalau pakai sok ini jadi anteng,ÔÇØ tutup Hendra Kecil, salah satu jokinya. (motorplus-online.com)
KOMENTAR