Kejadian lain menimpa Trias, dari redaksi Tabloid Nova sepulang deadline (2/6) pukul setengah 4 dinihari. Ketika itu, ia nggak pulang sendirian tapi konvoi dengan beberapa rekannya. Saat melintas di jalan sepi di kawasan Taman Aries, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sesuatu terjadi.
ÔÇØSaya melaju lumayan kencang. Tiba-tiba ada tiga motor dengan 5 orang mengejar. Sontak salah satu dari mereka menggapai kunci starter dan mematikan mesin,ÔÇØ kisah penggeber Honda Scoopy.
Saat melambat, mereka membentak, ÔÇØHei naik motor jangan kencang-kencang!ÔÇØ Trias tersadar ada yang tidak beres, ia lantas berteriak memanggil teman di depannya.ÔÇØSayang mereka pakai helm tertutup dan tidak dengar,ÔÇØ katanya.
Karena berteriak, salah satu dari penjahat berteriak ke rekan-rekannya,ÔÇØ Sudah tembak aja!ÔÇØ Akhirnya skubek miliknya diambil oleh mereka. Padahal tidak seberapa jauh di depan ada patroli polisi. Tapi kejadian sangat cepat, setelah mendapatkan motor mereka berbalik arah dan kabur ditelan kegelapan malam. Ia langsung lapor ke Polsek Kembangan dan Polisi menerima laporan kejadian itu.
Terkait dengan maraknya pencurian dengan kekerasan yang menimpa pengendara akhir-akhir ini, Kombes Rikwanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya menyarankan untuk pengendara sebisa mungkin menghindari perjalanan pada saat dinihari. ÔÇ£Kalaupun terpaksa lewatlah jalur yang cukup ramai,ÔÇØ katanya.
Pengendara juga diminta untuk mengetahui posisi kantor kepolisian terdekat agar ketika jika memiliki kesempatan untuk melarikan diri bisa menuju kantor polisi atau tempat ramai. ÔÇ£Namun harus hati-hati juga agar tidak membuat pelaku gelap dan berlaku sadis,ÔÇØ wantinya.
Pihak kepolisian juga telah meningkatkan patroli khusus untuk waktu tertentu seperti jam 00:00 sampai 05:00 WIB. ÔÇ£Tapi memang kewaspadaan pengendara sangat diutamakan. Kalau ada teman sebaiknya pergi bersama. Ini untuk efek psikologis si pelaku jika beramai-ramai akan berpikir ulang melakukan aksinya,ÔÇØ kata perwira polisi yang berkantor di Jl. Jendral Sudirman, Jakarta Pusat ini.
Melihat aksi yang makin brutal, mungkin memang sudah saatnya polisi lebih keras menangani mereka. Kalau perlu menyamar jadi pengendara yang rentan disasar aksi kejahatan dan memberikan tindakan superkeras kepada penjahat bermotor.
Bukan begitu komandan?
ÔÇ£Jalur gue lumayan rawan, kadang pulang malam hari. Untuk mencegah aksi kejahatan gue pakai stun gun direct current ultrahight voltage 928 type 2.500 k,ÔÇØ buka Herdimas yang kerja di kelurahah Sukabumi Utara, Jakarta Selatan.
ÔÇ£Kalau gue pakai yang lebih kecil, 1.800 k untuk jaga-jaga,ÔÇØ timpal Iman Santosa, pegawai kantor PDAM Tirta Kahuripan, Kabupaten Bogor.
Cerita keduanya, alat ini bisa dibeli di toko elektronik khusus di beberapa tempat di Jakarta atau bisa belanja lewat internet seperti di Sentrabelanja.com via sms di nomor 0899-8432-120 atau 0899-3788-133. Harga berkisar antara Rp 100 ribu - Rp 200 ribuan. (motorplus-online.com)
KOMENTAR