Kenapa bisa begitu, pasalnya lampu sein yang mestinya berkedip kontinyu, karena ada masalah, kedipan bisa berubah. Contohnya cahaya bohlam bisa cuma diam, lambat atau tempo kedipannya cepat. Bahkan bisa mati total pada waktu sakelar sein diaktifkan.
Nah, bila lampu sein tunggangan sobat alami gangguan semacam itu, ada baiknya dilacak dari mana penyebabnya. "Biasanya disebabkan flasher. Tapi, juga bisa dari faktor lain seperti setrum kurang atau beban arus kebesaran. Dan semua itu paling gampang dilihat dari kedipan," ucap Fajar Jaka Mursena, teknisi di bengkel Ekauto di Jl. Arteri Soekarno-Hatta, Semarang.
Sebagai contoh bila kedipan lampu sein temponya lebih cepat dari biasannya. Jika terjadi gejala seperti itu, menurut Fajar penyebabnya beban arus yang dikeluarkan terlalu besar.
Sebaliknya jika kedipan lampu sein bekerja sangat lambat. Kemungkinan hal ini disebabkan setrum dari aki kurang atau masa bohlam lampu tidak bagus.
"Untuk memastikannya, coba cek ampere aki. Apakah setrumnya tidak tekor. Selain itu lihat juga apakah kabel masa bohlam lampu sein benar-benar sudah terpasang dengan benar," wanti bapak 3 anak ini.
Adapun gejala yang ditimbulkan bila flasher alami keruskan berat biasanya lampu sein tidak mau berkedip atau mati total. Flasher yang didukung gulungan kawat kumparan di bagian dalam alat ini terjadi korslet. Dan korsletnya bisa dalam posisi terhubung atau tidak. Sehingga kondisi setrum bisa saja tetap mengalir atau tidak sama sekali. Makanya lampu sein bisa saja terang atau mati total.
"Cuma agar tidak salah tunjuk, pastikan apakah kabel kelistrikan sein tidak putus atau sakelar dalam kondisi yang baik. Sebab arus positif aki sebagai pembangkit daya lampu sein tergantung pada sakelar setelah dikirim dari flasher. Makanya terminal kabel di flasher juga jangan sampai terbalik biar bisa berkedip," ingatnya. (motorplus-online.com)
KOMENTAR