Buku Graham Bell banyak dijadikan acuan mekanik papan atas. Teori yang didapat dari praktek Graham Bell benar-benar teruji dan bisa dijadikan panduan. Banyak mekanik yang sukses mengadopsi teori dari buku itu.
Seperti moncong knalpot, Graham Bell tidak menganjurkan dipasang. Banyak yang melanggar, terutama pemakai motor harian. Seperti yang dilakukan Tri Mulyo Nugroho dari Yamaha Soul Indonesia Jakarta (YSI). Pemuda 22 tahun ini aplikasi variasi moncong knalpot di motornya. ÔÇ£Unik saja diliatnya, makanya saya pasang,ÔÇØ buka Tri sapaan akrabnya.
Sebenarnya posisi variasi yang berada di ujung moncong knalpot agak menghalangi gas buang yang keluar dari muffler. Nah, guna membuktikan teori Graham Bell, Em-Plus ajak Tri ke Ultraspeed Racing di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No.42, Ciledug, Tangerang.
Mio Soul yang baru berumur setahun ini power standarnya 6,81 hp (horse power), dan torsi mentok di angka 6,93 ft.lbs. Makanya tak jauh beda dari torsi maksimal saat kondisi Mio Soul ini masih baru. Tapi, ketika mesin running, tiba-tiba dikagetkan dengan suara keras dari bagian mesin.
Cukup soal kipas! Lanjut ke tes variasi buat knalpot. Tes kedua pun dilakukan. Ini kali, variasi di moncong knalpot dipasang. Motor langsung dirunning dan hasil di monitor menunjukkan power dan torsi jadi turun. Tak disangka hal sepele seperti ini juga ternyata ada efeknya.
Power mesin jadi 6,40 hp dan torsi 6,65 ft.lbs. Hal ini bisa terjadi, mungkin gas buang dari mesin melalui knalpot yang tak keluar sempurna akibat tertahan atau terbentur dulu di variasi yang nempel di moncong knalpot.
KOMENTAR