bosan dengan tampilan besutan supermoto. Kini dia banting setir ke aliran caf?® racer yang saat ini sedang happening. Mengandalkan Yamaha Scorpio standar, rangka bawaan motor langsung diacak-acak.
Sekilas memang rangka yang diaplikasi Scorpio dengan tampilan caf?® racer ini tidak banyak ubahan. ÔÇ£Rangka standar harus dibikin lebar agar lengan ayun bawaan KTM Duke 990 bisa dipasang,ÔÇØ ujar Ari Suprianto, builder dari rumah modifikasi Protechnic di Rempoa, Tangerang Selatan.
Pengerjaan sasis sedikit rumit lantaran lengan ayun yang dipilih Bowo mengandalkan copotan dari KTM Duke 990. Dimensinya lebih besar dan lebar dari lengan ayun standar Yamaha Scorpio. ÔÇ£Dia enggak mau swing arm langka ini kena bubut. Makanya sasis yang mengalah, menyesuaikan lengan ayun Duke,ÔÇØ jelas Ari.
Biar lengan ayun ini bisa dipasang, areal rangka harus dibikin lebih lebar dimensinya. Bentuk secara keseluruhan memang mengikuti aslinya Yamaha Scorpio, tapi mulai dari areal komstir ke bagian rangka bawah sudah dicustom ulang.
ÔÇ£Lebar breket dudukan lengan pada rangka dibikin lebih melar, menyesuaikan lubang baut lengan ayun KTM Duke 990. Dibikin lebar sekitar 5 cm,ÔÇØ lanjut Ari yang kudu mengatur ulang rangka agar jangan sampai miring saat roda dipasang.
Nah, buat suspensi depan juga tidak lagi mengandalkan bawaan Yamaha Scorpio, oleh Bowo yang berprofesi sebagai Dokter diganti dengan copotan dari limbah Honda CB1000. ÔÇ£Modelnya soknya sengaja masih teleskopik buat mengejar kesan klasik. Cuma agar lebih kekar pakai diameter sok yang lebih besar,ÔÇØ urai Bowo.
Paling sip, bodi bergaya caf?® racer yang dipakai mengandalkan satu set dari motor balap jadul Norton asal Inggris. Satu set tangki dan buntut yang meyerupai tawon ini berasal dari bahan fiberglass.
ÔÇ£Berhubung saat dipasang ke rangka dudukan tangki terlalu kecil, makanya tangki dan juga buntutnya dibelah bagian tengahnya untuk dibikin lebih lebar lagi,ÔÇØ jelas mekanik ramah ini.
Untuk meningkatkan akselerasi, bagian mesin juga ikutan kena jarah, seperti areal karburator sudah diganti dengan pengabut aftermarket Keihin PWK 28. Suara knalpot juga makin menggelegar setelah dipasang silencer racing carbon berlabel Gytr. Berpadu dengan leher knalpot stainless steel bikinan pengrajin knalpot lokal.
Meskipun aroma besutan balap jadul sangat kental terasa, namun Bowo tetap patuh dengan aturan lalu lintas. Seluruh kelengkapan safety tetap dipasang, mulai dari sein depan dan belakang sampai kaca spion yang nempel di ujung setang. "Biar aman di jalan dan enggak ada urusan tilang dengan Pak Polisi," tutupnya. Setuju Dok..!
(motorplus-online.com)
KOMENTAR