Konsistensi ini tidak terlepas dari seting engine yang dimainkan. Agar bisa bermain di dua kelas itu, tunner dua putri ini menerapkan volume silinder hingga sentuh angka 295 cc.
Pemakaian piston LHK diameter 66 mm diaplikasi buat penggebuk kompresi ruang bakar. Piston diambil yang model forging agar tahan kompresi tinggi. ÔÇ£Karena rasio kompresi bermain di 15 : 1. Cari aman lewat piston forging,ÔÇØ kata Yong.
Selain bertujuan membuat jalur tambahan untuk oli antara piston dan linner, ringannya bobot juga agar rpm mampu berkitir lebih tinggi. ÔÇ£Bagian dalam juga ikut dipapas dan dicoak pakai bor tunner. Mungkin bobot berkurang hingga 20-30 gram,ÔÇØ sebutnya.
Usai bermain piston, Yong lakukan penggantian kruk as. Pakai kruk as aftermarket dari Thailand, dipilih yang sudah usung panjang stroke 86 mm. Dikombinasi piston 66 mm, maka ketemu angka 295 cc.
Tapi, buat pakai kruk as ini, ada penyesuaian yang dilakukan. Karena setang seher aplikasi milik Suzuki K125 yang juga asal Thailand. Setang piston ini miliki motor 2-tak. Maka itu, aplikasi laher bambu. Tetapi oleh Yong, laher bambu dilepas dan diganti bushing. ÔÇ£Bikin bushing baru dengan diameter luar 20 mm dan diameter dalam 16 mm sesuai pen piston LHK,ÔÇØ tambah tunner 30 tahun itu.
Besarnya langkah dan diameter ruang bakar, Yong mengimbangi dengan pemakaian klep besar. Buat klep in ambil milik SPS dengan diameter payung 34 mm. Sedang klep ex, pakai milik Kawasaki 450 cc. ÔÇ£Namanya lupa Kawasaki apa. Tapi, motor itu 450 cc dan punya diameter batang 4,5 mm,ÔÇØ tutupnya.
Oke deh!. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Eat My Dust 50/90-17
Ban belakang: Corsa 60/80-17
Karburator : Keihin PE 28 reamer 33 mm
CDI : Zepco 5MY
Yong Motor : (021) 91272845
KOMENTAR